London, 17 Muharram 1437/31 Oktober 2015 (MINA) – Shaker Aamer, warga Inggris terakhir yang ditahan di Teluk Guantanamo,
pulang ke Inggris, Jumat, menyusul upaya hukum yang panjang dan kampanye media tingkat tinggi yang akhirnya dapat menjamin
pembebasannya dari penjara militer AS terkenal itu, setelah 14 tahun di penangkaran.
Pemerintah Presiden AS Barack Obama mengumumkan bulan lalu bahwa Aamer, yang tidak pernah didakwa dengan kejahatan apapun, akan dibebaskan, tetapi akan dibutuhkan waktu sebulan untuk memberitahukan kepada Kongres sebelum ia benar-benar melepaskan tahanan.
Pembebasannya Kamis malam meyusul pembebasan tahanan lain, Ahmed Ould Abdel Aziz, seorang Mauritania, pada hari sebelumnya,Mi’raj Islamic News Agency (MINA), mengutip Middle East Eye, melaporkan.
Aamer, yang ditahan di Afghanistan pada 2001, dicurigai AS menjadi seorang perekrut utama untuk jaringan al-Qaeda. Tetapi ia membantah tuduhan tersebut, dan mengatakan ia telah mengalami penyiksaan dan ancaman saat ditahan di Guantanamo.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Ketika keputusan untuk membebaskan Aamer diumumkan pada September, Menlu Inggris Philip Hammond menyatakan menyambut baik langkah itu, seraya mengatakan kembalinya Aamer telah menjadi “prioritas lama”.
Hammond pada Jumat menegaskan bahwa Aamer telah dibebaskan dan akan segera kembali ke Inggris.
Kantor Perdana Menteri membenarkan Aamer tidak akan ditahan sekembalinya ke Inggris. Seorang mantan tahanan Teluk Guantanamo yang dibebaskan tanpa tuduhan pada 2005, Moazzam Begg, ditangkap oleh polisi Inggris setelah pesawatnya mendarat di tanah Inggris.
Namun, seorang juru bicara mengatakan bahwa “segala sesuatu untuk memastikan keselamatan publik tetap berlaku,” tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Aamer adalah warga Arab Saudi, namun memiliki hak tak terbatas untuk tetap tinggal di Inggris karena ia menikah dengan seorang
warga Inggris.
Selama hampir 14 tahun penjara, Aamer, yang memiliki empat anak yang tinggal di Inggris, tidak pernah diadili, dan telah dinyatakan bebas dua kali, masing-masing oleh Presiden George W. Bush dan Obama.
Sekembalinya ke Inggris, Aamer akan bertemu untuk pertama kalinya dengan anaknya Faris, yang kini 14, dan lahir setelah ayahnya ditangkap di Afghanistan pada 2001.
Pemburu Bayaran
Selamatkan Shaker Aamer, yang telah lama berkampanye untuk pembebasannya, menuduh bahwa ia ditangkap oleh pemburu bayaran yang telah ditawarkan $ 5000 untuk menyerahkan warga negara asing setelah invasi pimpinan AS.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Amnesty International, yang telah berkampanye untuk pembebasannya, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak
akan “benar-benar percaya Shaker Aamer dikembalikan … sampai pesawatnya mendarat di tanah Inggris”.
Menurut pernyataan itu, Aamer telah dinyatakan bebas dari segala tuduhan dan akan dilepaskan otoritas penjara pada 2007, jtetapi atas alasan yang tidak jelas, tetap ditahan selama delapan tahun.
Aamer ditangkap di Jalalabad pada 2001, dan kemudian dituduh otoritas AS memimpin unit pejuang Taliban.
Dia selalu menyatakan bahwa ia berada di negara itu untuk melakukan pekerjaan amal, dan menuduh bahwa ia disiksa di Teluk Guantanamo dengan pengetahuan tentang pemerintah Inggris.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Menurut sebuah laporan yang dirilis bulan lalu oleh Reprieve, sebuah organisasi hak asasi manusia yang berbasis di Inggris yang telah berkampanye untuk pembebasannya, Aamer berulang kali dianiaya oleh interogator AS, yang mengancam akan memperkosa putrinya ang berusia lima tahun.
Pada Jumat pagi Reprieve menyambut berita pembebasannya, dengan menyebut pembebasannya “sangat panjang dan lama.” (T/R07/R01)
Mi’raj Islamic News gency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB