Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Shalat Idul Adha Pertama Dilaksanakan di Damaskus Pasca-Assad

Ali Farkhan Tsani - 4 menit yang lalu

4 menit yang lalu

1 Views

Shalat Idul Adha di Damaskus, ibukota Suriah (SANA)

Damaskus, MINA – Shalat Idul Adha untuk pertama kalinya dilaksanakan di Damaskus sejak penggulingan penguasa lama Bashar al-Assad Desember 2024. Azer News melaporkan.

Presiden sementara Ahmed al-Sharaa, menteri, komandan militer, pejabat agama, dan anggota masyarakat melaksanakan shalat Idul Adha di istana presiden di Damaskus.

Dalam pesan kepada masyarakat pada hari Idul Adha, al-Sharaa menekankan bahwa Suriah sedang pulih setelah 14 tahun perang dan penderitaan.

Kantor berita negara SANA melaporkan, puluhan ribu orang berbondong-bondong ke alun-alun Damaskus untuk melaksanakan shalat Idul Adha.

Baca Juga: Idul Adha Pengungsi Rohingya, Andalkan Daging dari Bantuan

Gubernur Damaskus Maher Marwan mengatakan negara itu pulih dalam beberapa hal “berkat persatuan dan kesabaran rakyatnya.”

Al-Sharaa kemudian menuju provinsi selatan Daraa, yang pertama sejak memangku jabatannya. Ia pun disambut hangat oleh penduduk setempat, yang berbondong-bondong datang untuk menyambutnya.

Sementara itu, Dewan Fatwa Tertinggi negara itu mengeluarkan fatwa, yang melarang tindakan balas dendam di luar hukum.

Dewan Fatwa itu menekankan bahwa keadilan hanya dapat dicapai melalui otoritas terkait.Itu akan mencapai keamanan dan keadilan masyarakat.

Baca Juga: Jamaah Haji Laksanakan Lempar Jumrah pada Hari Pertama Tasyrik

Utusan khusus AS untuk Suriah Thomas Barrack memuji fatwa itu, dengan mengatakan, “Langkah awal yang hebat bagi pemerintahan Suriah baru yang bergerak menuju Suriah baru.”

Dewan itu juga menyerukan percepatan prosedur peradilan, penerapan undang-undang yang efektif, dan menjauhkan tokoh-tokoh yang terkait dengan rezim yang digulingkan dari peradilan. Mewujudkan keadilan dan mengakhiri penindasan merupakan salah satu fondasi perdamaian sipil, demikian pernyataan tersebut.

Ia memperingatkan bahwa seruan individu untuk membalas dendam merupakan pelanggaran hukum Syariah dan hanya akan memicu kekacauan dan pertikaian, serta mengancam persatuan sosial. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Putra Mahkota Saudi Puji Keberhasilan Haji Tahun Ini

Rekomendasi untuk Anda