Shamsi Ali: Indonesia Mampu Selesaikan Konflik Dunia

Mantan Imam Islamic Center New York Shamsi Ali. (Foto: Tempo/Jacky Rachmansyah)
Founder Nusantara Foundation yang pernah menjadi Imam Islamic Center New York, . (Foto: Tempo/Jacky Rachmansyah)

Jakarta, 27 Jumadil Awwal 1437/6 Maret 2016 (MINA) – Pendiri Nusantara Foundation yang pernah menjabat Imam Islamic Center di New York, Amerika Serikat (AS), Shamsi Ali mengatakan, Indonesia mampu menyelesaikan konflik dunia terkait pembebasan Masjid Al-Aqsha.

“Saya ingin mengingatkan bahwa misi pertama dan utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi () dan Organisasi Kerja Sama Islam () yang sedang berlangsung di Jakarta adalah pembebasan Masjidil Aqsha. Oleh karenanya, jangan sampai OKI melupakannya,” ujar Shamsi Ali kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad (6/3).

Wakil Ketua Majelis Dialog Antar Peradaban, Kebudayaan dan Keyakinan ICMI itu juga mengatakan, hingga saat ini Masjid Al-Aqsha semakin tercengkeram oleh penjajahan zionis Israel.

“Oleh karena itu, OKI harus melakukan segala cara, khususnya lewat jalur diplomasi, untuk membebaskan Masjid Al-Aqsha dari penjajahan,” tambahnya.

Selanjutnya, ulama asal Sulawesi Selatan tersebut menjelaskan, Indonesia sebagai negara yang besar demokrasi ketiga dunia, dan negara dengan penduduk Muslim terbesar dunia, harus berada di garda terdepan. Indonesia harus memperlihatkan bahwa Indonesia mampu dan memang komitmen untuk ikut menyelesaikan konflik dunia.

“Saya kira pelaksanaan KTT OKI ini memang sangat mendesak. Selain karena konflik intra-negara maupun antar negara di Timur Tengah semakin meluas dan mengancam stabilitas regional dan dunia, juga karena perjuangan memperjuangkan semakin terlupakan,” ujar Shamsi Ali.

Menurutnya, KTT OKI ini dilaksanakan karena dilatarbelakangi berbagai konflik di Timur Tengah yang membuat perhatian kepada Palestina dan Al-Quds makin menurun, sementara proses negosiasi perdamaian antara Palestina dan Israel tidak menunjukkan kemajuan berarti. Otoritas dan pemukim ilegal Israel terus menggunakan kekerasan yang melampaui batas terhadap warga sipil Palestina dan membatasi akses mereka ke Masjid Al-Aqsha.

Konferensi ini digelar sebagai sikap negara-negara OKI terhadap perkembangan tersebut. Dengan tema “United for a Just Solution”, KTT OKI 2016 mencoba mendorong pesan persatuan baik bagi rakyat Palestina maupun bagi negara-negara OKI, serta meningkatkan perjuangan Palestina melalui PBB dan badan-badan multi nasional lainnya. Juga dibicarakan pembentukan tim advokasi, bantuan keuangan, pengembangan SDM, termasuk diplomat Palestina, serta pembangunan kapasitas keterampilan bagi rakyat Palestina.

Rencananya KTT akan menghasilkan sebuah resolusi yang menegaskan posisi prinsip dan komitmen OKI untuk mendukung Palestina dan Al-Quds Al-Sharif, serta Jakarta Declaration yang digagas oleh Indonesia untuk memuat langkah-langkah konkrit bagi Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. (L/P007/P001)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.