Shamsi Ali: Muslim Harus Paham Situasi

Jakarta, 18 Sya’ban 1437/25 Mei 2016 (MINA) – Imam Masjid Al-Hikmah New York, Amerika Serikat (AS), Dr. mengatakan bahwa kaum Muslimin harus paham dengan kondisi yang saat ini terjadi agar tak mudah terpengaruh dengan informasi yang disampaikan oleh media online yang kini tlah menjadi rujukan utama masyarakat.

“Seorang Muslim yang tidak memahami dengan kondisi dan situasi yang terjadi saat ini, maka ia akan mudah teracuni dengan informasi dari media online yang sebetulnya belum bisa dipastikan kebenarannya,” kata Shamsi Ali saat berbicara pada Konferensi Internasional Media (International Conference of Islamic Media – ) di Auditorium Adhyana, Wisma ANTARA, Jakarta, Rabu (25/5).

Ia mengungkapkan bahwa kebenaran sebuah informasi yang disampaikan oleh media, khususnya media online memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat.

“Setidaknya ada 20 ribu orang masuk Islam pasca serangan 11 September. Itu dipengaruhi oleh karakteristik dari masyarakat Amerika sendiri di mana masyarakat di sana sangat mudah menerima informasi apabila hal itu adalah sebuah kebenaran,” ujarnya.

Shamsi menjelaskan bahwa banyak di antara masyarakat dunia yang mencari tau tentang Islam dari persepsi media. Dari persepsi media itu sesungguhnya sesuatu yang salah dan tidak bisa dipertanggungjawabkan tentang Islam.

“Jadi benar bahwa barang siapa yang menguasai media, maka ia akan memegang dunia,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa umat Islam harus memiliki media sendiri untuk menyebarkan Islam sebagai agama yang rahmat. “Kita sebagai muslim harus bertanya kepada diri sendiri, kenapa kita tidak memiliki media di saat media memiliki peranan penting dalam menyebarkan Islam yang damai,” katanya.

Di akhir penyampaiannya, ia mengungkapkan bahwa sampai hari ini, masyarakat di Palestina masih dalam kondisi terpuruk. Itu semua disebabkan oleh kepentingan kedua belah pihak baik dari Muslim maupun non-Muslim.

“Di sini peran media sangat dibutuhkan untuk memberikan informasi yang benar,” pungkasnya.

Konferensi Internasional Media Islam (International Conference on Islamic Media/ICIM) yang digelar pada 25-26 Mei 2016 menjadi momen yang tepat bagi Media Massa Islam se dunia, menyatukan langkah dalam menyadarkan kaum Muslimin terhadap kewajiban membela perlawanan Islam di tanah Palestina.

Konferensi ICIM diselenggarakan oleh Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) bekerjasama dengan Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA, Radio Silaturahim, Harian Republika, Lembaga Kemanusiaan MER-C, LSM Kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG) serta didukung oleh Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian Kominfo RI.

Panitia konferensi ICIM menghadirkan beberapa pembicara internasional, di antaranya Imaam Shamsi Ali (Founder Nusantara Foundation; Amerika Serikat), Dr. Daud Abdullah (Direktur Middle East Monitor; Inggris), dan Jamil Dababat (Pemred Kantor Berita Palestina WAFA; Palestina), termasuk Presiden MAPIM Mohd Azmi Abdul Hamid.

Di samping beberapa pembicara dalam negeri dari unsur pejabat pemerintah, ulama, tokoh masyarakat dan aktivis kepalestinaan.

Peserta undangan terdiri dari unsur pimpinan redaksi kantor berita di negara-negara Islam, Duta Besar negara-negara Islam di Jakarta, pakar dan praktisi media massa, organisasi-organisasi wartawan Muslim, pimpinan perguruan tinggi Islam, LSM dan Ormas yang konsen dalam pembelaan Palestina dan kaum Muslimin, serta dosen, mahasiswa dan tokoh masyarakat. (L/P011/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.