Jakarta, MINA – Imam Islamic Center of New York, Amerika Serikat Shamsi Ali mengatakan, kendati Al-Qur’an dan hadis Nabi banyak menyinggung pentingnya ukhuwah di dalam kehidupan sesama umat, pada nyatanya ukhuwah merupakan persoalan yang sulit terwujud.
Menurutnya, negara-negara muslim selain tersekat oleh perbedaan teologi juga tersekat oleh ego politik dan kebangsaan.
Selain itu, negara mayoritas muslim seperti Iran, Arab Saudi dan sekian negara di Timur Tengah yang saling boikot, menjadi contoh nyata atas realitas tersebut. Akibatnya, umat Islam terbelakang di bidang ekonomi, militer dan politik.
“Pada kehidupan publik sosial jamaah kita, di mana ukhuwah kita tercabik-cabik, persatuan dan kesatuan kita. Ini adalah salah satu kegagalan yang berbahaya sekali dan merupakan salah satu krisis terbesar yang dihadapi oleh umat kita sekarang,” ungkapnya saat pengajian virtual bersama warga Persyarikatan, yang dikutip MINA, Selasa (9/2).
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
“Semua ini merupakan tanda terbesar bahwa kita belum berhasil mewakili ajaran Allah dalam kehidupan kita,” lanjutnya.
Menurutnya, menggarap persatuan umat salah satunya adalah memulai dengan membangun sumber daya manusia muslim yang berkualitas (khairu ummah).
Ia menambahkan, memulainya harus denganmenampilkan keindahan Islam melalui teladan yang baik (uswatun hasanah).
“Maka ukhuwah di dalam agama kita ini, memang menjadi salah satu penentu agar kita berhasil. menjadi bagian dari upaya untuk menguatkan dakwah kita,” tegasnya. (R/SH/P1)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-22] Islam Itu Mudah, Masuk Surga Juga Mudah
Mi’raj News Agency (MINA)