New York, 17 Dzulhijjah 1437, 19 September 2016 (MINA) – Dengan membawa isu konflik di Kashmir yang masih memanas, Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif tiba di New York pada Ahad (18/9), memimpin delegasi negaranya di Sidang ke-71 Majelis Umum PBB.
Sharif akan mengjelaskan posisi pemerintah Islamabad terhadap isu-isu kunci global dan regional, demikian Greater Kashmir memberitakan yang dikutip MINA.
Di Bandara Internasional John F. Kennedy di New York, Sharif disambut oleh Duta Besar Pakistan untuk PBB Maleeha Lodhi, Duta Besar untuk Amerika Serikat Jalil Abbas Jilani, dan pejabat senior dari Misi Pakistan .
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Pakistan Aizaz Ahmad Chaudhry mengatakan kepada wartawan bahwa Perdana Menteri akan melalui jadwal yang ketat, termasuk berbicara di depan 193 anggota Majelis PBB pada tanggal 21 September.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Sharif juga dijadwalkan akan bertemu setidaknya sepuluh pemimpin dunia.
Menteri Aizaz mengatakan, Perdana Menteri secara khusus akan fokus pada situasi saat ini di Jammu dan Kashmir, khususnya “pelanggaran berat hak asasi manusia” yang terus terjadi di sana.
Perdana Menteri akan menyerukan kepada masyarakat internasional dan PBB untuk memenuhi janji mereka kepada rakyat Jammu dan Kashmir.
Resolusi Dewan Keamanan PBB telah lama memberikan hak kepada rakyat Kashmir untuk menentukan nasibnya sendiri. Namun, pendudukan militer India di wilayah Kashmir mencegah resolusi itu terlaksana hingga sekarang. (T/P001/P2)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)