Yerusalem, MINA – Kepala Departemen Administrasi Wakaf dan Urusan Masjid Al-Aqsa Najeh Bakirat mengatakan, penangkapan yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap warga Palestina bertujuan untuk mengosongkan Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.
“Israel tidak menginginkan kehadiran Islam Palestina di Yerusalem, atau setiap tokoh yang mengekspos Yahudisasi pendudukan di Kota Suci, ” ujarnya. Demikian MEMO melaporkan, Sabtu (3/9).
Ia mengatakan setelah pemanggilannya ke Pusat Penahanan Moscobiyeh untuk apa yang dikenal sebagai “interogasi di kamar nomor 4”.
Pusat Penahanan memberikan Bakirat salinan keputusan tentang larangan perjalanan terhadap putranya, Dawoud.
Baca Juga: Jumlah Tentara Zionis Bunuh Diri Meningkat, Krisis Mental Meluas
Setelah pemanggilan itu, Bakirat mendapat panggilan lagi untuk diiterogasi oleh badan intelijen di pusat investigasi Al-Qashla di Kota Tua pekan depan.
“Panggilan ini bukan yang pertama dan tidak akan menjadi yang terakhir, saya menolak terhadap semua pembatasan yang tidak adil terhadap Yerusalem, ” tegasnya. (T/Hju/RS2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tiga Tentara Israel Tewas di Jabalia