Yerusalem, MINA – Sheikh Ekrima Sabri, Kepala Dewan Tinggi Islam Yerusalem, pada Jumat (30/10) menyerukan hari kemarahan untuk mengecam penghinaan Prancis terhadap Nabi Muhammad dan sebagai peringatan hari kelahirannya.
Dikutip dari Palinfo, dalam keterangan tertulisnya, Sheikh Sabri mengatakan, umat Muslim menyatakan penolakan terhadap karikatur yang menghina Nabi Muhammad dan akan memprotes pelanggaran tidak beradab tersebut.
Dia menggambarkan tindakan itu melampaui batas dan sebagai tindakan penghinaan, ejekan dan memusuhi Nabi Muhammad serta bertentangan dengan apa yang diklaim negara-negara barat tentang kebebasan berbicara, berpendapat atau berekspresi.
Awal bulan ini, Macron dalam pidatonya menggambarkan Islam sebagai agama “dalam krisis”, dan mengumumkan rencana undang-undang yang lebih keras untuk menangani apa yang disebutnya “separatisme Islam” di Prancis. Ia juga menolak untuk melarang penggambaran Nabi Muhammad dengan alasan kebebasan berpendapat.
Baca Juga: Israel Kirim 7.000 Surat Panggilan Wajib Militer untuk Yahudi Ultra-Ortodok
Muslim Prancis menuduhnya mencoba menekan agama mereka, dan melegitimasi islamofobia. (T/R7/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 40.000 Jamaah Hadiri Shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa