Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sheikh Raed Salah, Penjaga Al-Aqsa dan Ikon Perlawanan Palestina di Zaman Kontemporer

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 7 jam yang lalu

7 jam yang lalu

7 Views

Syaikh Raid Salah, simbol perjuangan Palestina kontemporer (foto: ig)

SHEIKH Raed Salah adalah tokoh berpengaruh dalam pembelaan Masjid Al-Aqsa dan hak-hak rakyat Palestina di bawah pendudukan Israel. Lahir pada 10 November 1958 di Umm al-Fahm, Palestina, ia dikenal sebagai ulama, politisi, dan aktivis yang mendapat julukan “Pelindung Al-Aqsa” karena dedikasinya menjaga masjid ini sebagai simbol keislaman yang tak ternilai.

Sheikh Raed Salah dibesarkan di kota Umm al-Fahm, yang dikenal sebagai pusat budaya dan keagamaan Palestina. Pendidikan dasarnya diselesaikan di kota ini sebelum melanjutkan studi Islam di Hebron, Tepi Barat. Studi ini memperkuat keyakinannya untuk membela hak-hak umat Muslim Palestina.

Pada tahun 1996, Sheikh Raed Salah diangkat menjadi pemimpin Islamic Movement cabang utara di Israel, sebuah organisasi yang membela hak-hak warga Palestina di wilayah pendudukan. Kepemimpinannya fokus pada mempertahankan identitas Palestina, melindungi situs-situs suci Islam, dan melawan upaya penguasaan Masjid Al-Aqsa oleh otoritas Israel. Salah satu fokus utama perjuangannya adalah memperingatkan bahaya penggalian bawah tanah oleh Israel di sekitar Al-Aqsa, yang diyakininya bertujuan untuk melemahkan fondasi masjid dan menghapus jejak sejarah Islam di Yerusalem.

Di bawah kepemimpinannya, Islamic Movement meluncurkan banyak program sosial, termasuk pembangunan sekolah, rumah sakit, dan proyek kemanusiaan untuk membantu warga Palestina yang terdampak pendudukan. Kegiatan ini meningkatkan dukungan rakyat Palestina terhadap perjuangan Sheikh Raed Salah. Namun, perjuangannya menghadapi banyak rintangan. Ia sering mengalami intimidasi, penangkapan, dan penahanan oleh pemerintah Israel. Pada tahun 2003, ia dipenjara selama dua tahun dengan tuduhan kontroversial, dan pada 2017, ia dikenakan tahanan rumah serta dilarang memasuki Masjid Al-Aqsa.

Baca Juga: Izzuddin bin Abdissalam, Sultan Para Ulama yang Menginspirasi Perjuangan Melawan Penjajahan

Meskipun menghadapi tekanan berat, Sheikh Raed Salah tetap konsisten menyerukan pentingnya mempertahankan Masjid Al-Aqsa. Melalui ceramah dan tulisan, ia menyampaikan bahwa membela Al-Aqsa adalah kewajiban agama dan simbol persatuan umat Islam di seluruh dunia. Karya-karyanya menjadi referensi penting bagi generasi muda Palestina untuk memahami perjuangan mereka. Ia juga sering diundang ke berbagai konferensi internasional, di mana ia memperkuat dukungan global terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Sheikh Raed Salah percaya bahwa Masjid Al-Aqsa adalah tanggung jawab seluruh umat Islam, bukan hanya rakyat Palestina. Seruannya yang lantang menginspirasi umat Muslim di berbagai negara untuk memperhatikan isu Palestina sebagai bagian dari tanggung jawab agama mereka. Bahkan dalam tahanan, ia terus memperjuangkan hak-hak rakyatnya dan mempertahankan posisi Al-Aqsa sebagai simbol keimanan.

Sebagai tokoh yang penuh kasih, Sheikh Raed Salah juga menunjukkan perhatian mendalam kepada rakyat kecil yang menjadi korban pendudukan. Ia memastikan bahwa bantuan kemanusiaan yang dikelola oleh organisasinya menjangkau mereka yang benar-benar membutuhkan. Selain itu, ia mendukung pelestarian budaya Palestina, termasuk seni, musik, dan literatur, sebagai bentuk perlawanan budaya terhadap upaya penghapusan identitas Palestina oleh Israel.

Keteguhan Sheikh Raed Salah menarik perhatian komunitas internasional. Namun, perjuangannya juga sering menjadi sasaran fitnah oleh pemerintah Israel dan media Barat, yang kerap menggambarkannya sebagai tokoh radikal. Meski demikian, ia selalu menegaskan bahwa perjuangannya berlandaskan keadilan, perdamaian, dan prinsip-prinsip Islam.

Baca Juga: Nelson Mandela, Pejuang Kemanusiaan dan Pembela Palestina

Dalam perjuangannya, Sheikh Raed Salah menanamkan semangat juang kepada generasi muda melalui ceramah dan program pendidikan. Generasi ini kini meneruskan perjuangannya, memastikan bahwa misi mempertahankan Al-Aqsa dan hak-hak rakyat Palestina akan terus hidup. Sikapnya yang tak tergoyahkan di tengah berbagai rintangan menjadikannya simbol keteguhan iman dan cinta kepada tanah suci Islam.

Sheikh Raed Salah adalah contoh nyata seorang ulama dan pemimpin yang mengabdikan hidupnya untuk mempertahankan nilai-nilai Islam dan hak asasi manusia. Perjuangannya untuk Masjid Al-Aqsa menginspirasi umat Islam di seluruh dunia untuk bersatu melawan ketidakadilan. Dedikasinya yang luar biasa menjadikannya teladan bagi generasi sekarang dan mendatang, mengingatkan kita semua bahwa mempertahankan kebenaran adalah tugas yang mulia dan penuh keberkahan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kisah Muchdir, Rela tak Kuliah Demi Merintis Kampung Muhajirun

Rekomendasi untuk Anda

Afrika
Indonesia
Indonesia
MINA Sport