Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salawat Redam Ricuh Aksi Peduli Rohingya di Kedubes Myanmar

Hasanatun Aliyah - Rabu, 6 September 2017 - 20:43 WIB

Rabu, 6 September 2017 - 20:43 WIB

255 Views

Massa aksi peduli Muslim Rohingya di depan Kedutaan Besar Myanmar, Jakarta. (foto: MINA/Aliya)

Beberapa peserta aksi tidak bisa menahan emosi sesaat, kemudian dapat meredam saat massa bershalawat bersama. (foto: MINA/Aliya)

Jakarta, MINA – Beberapa peserta aksi peduli Muslim Rohingya tidak bisa menahan emosi karena permintaanya untuk menurunkan bendera Myanmar di Kedutaan Besar tidak izinkan oleh pihak kedutaan maupun pihak keamanan kepolisian, hingga menimbulkan kericuhan.

Kericuhan sempat terjadi di akhir acara pukul 16.30 WIB. Dengan diiringi lantunan salawat Nabi, tidak lama pukul 16.34 WIB kericuhan dapat diredamkan dan peserta aksi bisa membubarkan diri untuk pulang dengan damai.

Puluhan ribuan massa yang melakukan aksi peduli Muslim Rohingya di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Myanmar di Jakarta pada Rabu siang (6/9) yang berlangsung pukul 13.00-15.00 WIB.

Sebelumnya massa berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia, kemudian melakukan longmarch ke Kedubes Myanmar. Polisi mengerahkan keamanan sebanyak 4.000 personel.

Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis

Dalam aksi yang berlangsung, empat orang perwakilan massa diizinkan masuk ke Kedubes Myanmar untuk menyampaikan aspirasinya, tapi mereka tidak bertemu dengan Duta Besar Myanmar yang tidak ada di kantornya. Mereka hanya bertemu dengan perwakilan Kedubes.

Adapun aspirasi yang sampaikan dalam tuntutannya yaitu, meminta Dubes mendesak pemerintah Myanmar menghentikan kekerasan, meminta Dubes menutup kedutaannya untuk sementara selama kekerasan terhadap Muslim Rohingya masih berlangsung, dan meminta pemerintah Myanmar membiarkan Muslim Rohingnya hidup dengan tenang.

Setelah aspirasi diterima oleh pihak Kedubes, beberapa anggota aksi ke Kementerian Luar Negeri untuk menyampaikan aspirasinya yang disambut baik oleh pihak Kemlu.

Menurut Presidium Alumni 212, Kapitra Ampera mengatakan, Plt. Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemlu RI Salman Al Farisi menyambut baik kedatangan kita dengan mengatakan Kemlu menyambut baik aspirasinya dan mendukung program pemerintah.

Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia   

“Kemlu mendukung dan sudah mengambil langkah-langkah, sudah komunikasi, alhamdulillah hari ini ada hasilnya yaitu akses mulai dibuka dan Turki sudah mulai masuk mengirimkan bantuan, mudah-mudahan anggota kita 10.000 laskar FPI dapat masuk juga,” tambahnya. (L/R10/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda

Rekomendasi untuk Anda