Ramallah, MINA – Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menuduh Israel berusaha untuk sepenuhnya menduduki kembali Tepi Barat, Anadolu Agency melaporkan, Jumat (9/6).
“Apa yang terjadi adalah pendudukan kembali Tepi Barat, apakah Area A, atau B atau C,” kata Shtayyeh dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, Kamis (8/5), pasukan Israel menghancurkan rumah seorang tahanan Palestina di Tepi Barat. Rumah tersebut dimiliki oleh Islam Froukh, yang dituduh oleh Israel melakukan serangan bom di sebuah terminal bus di Yerusalem tahun lalu, yang menewaskan dua warga Israel.
Penghancuran rumah telah membuat orang tua Islam Froukh dan empat saudara perempuannya mengungsi.
Baca Juga: Hamas: Perlawanan Hancurkan Arogansi Pendudukan Israel
Shtayyeh menyebut penghancuran rumah oleh Israel sebagai “kejahatan keji” yang membuat seluruh keluarganya kehilangan tempat tinggal.
“Hukuman kolektif ini, yang tidak pernah terjadi dalam sejarah, merupakan upaya pendudukan [Israel] untuk menurunkan moral rakyat kami,” katanya.
Di bawah Kesepakatan Oslo 1995 antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dibagi menjadi tiga bagian, Area A, B, dan C.
Tentara Israel sering menghancurkan rumah warga Palestina yang dituduh melakukan serangan terhadap warga Israel, sebuah tindakan yang memicu kecaman luas dari kelompok hak asasi manusia sebagai bentuk hukuman kolektif. (T/RE1/RI-1)
Baca Juga: Pemukim Ekstremis Cabut 100 Pohon Zaitun di Salfit
Mi’raj News Agency (MINA)