Shtayyeh: Kejahatan Genosida Israel terus Berlanjut di Gaza Seiring Meningkatnya Kelaparan

Penjabat Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh.(Foto: WAFA)

Ramallah, MINA – Penjabat Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh mengatakan, Senin (11/3), kejahatan dan pembersihan etnis yang dilakukan otoritas pendudukan Israel terus berlanjut terhadap rakyat Palestina di Jalur , dalam bentuk pembunuhan, kelaparan, pengungsian, dan penindasan, yang merenggut ratusan nyawa setiap hari, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.

Shtayyeh menambahkan dalam pidatonya di awal pertemuan pemerintah sementara, bahwa kejahatan Israel terungkap setiap hari dengan gambaran yang lebih mengerikan tentang apa yang dilakukan tentara pendudukan.

“Kelaparan yang semakin parah tidak dapat diatasi hanya dengan menjatuhkan makanan, ada yang jatuh ke laut, dan ada pula yang dijadikan alat untuk membunuh orang yang kelaparan karena kesalahan pendaratan,” tegasnya.

Shtayyeh menunjukkan solusi termudah bagi mereka yang kelaparan adalah dengan menghentikan kejahatan terlebih dahulu, dan mengirimkan bantuan melalui penyeberangan dan pelabuhan di bawah pengawasan Badan Bantuan dan Pekerjaan Pengungsi PBB.

“Jika tujuannya memberikan bantuan, ada lima penyeberangan yang bisa mencapai Gaza, sehingga bantuan bisa disalurkan dalam hitungan jam, dibandingkan harus menunggu tiga hari di laut,” katanya.

Shtayyeh meminta Palang Merah Internasional untuk mengunjungi tahanan Palestina pria dan wanita di penjara-penjara Israel. Dia menunjukkan, kebrutalan yang terjadi di penjara-penjara tersebut memerlukan intervensi segera untuk menghentikannya, dan  mengekang kecenderungan balas dendam yang dilakukan penjaga penjara dengan kekerasan dan penyiksaan.

Ia mengatakan, bulan suci Ramadhan datang tahun ini, sementara rakyat Palestina di Jalur Gaza kelaparan dan mengalami pendarahan akibat kejahatan genosida yang terus berlanjut.

Shtayyeh menyerukan Mahkamah Internasional untuk ikut campur tangan menghentikan kejahatan ini dan memperbarui permintaannya kepada otoritas Israel untuk mencairkan dana izin yang ditahan, yang berjumlah lebih dari satu miliar dolar.(T/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.