Ramallah, MINA – Perdana Menteri Palestina Muhammad Shtayyeh mengatakan, keputusan kabinet Israel untuk mengurangi jumlah tambahan dari pendapatan pajak Palestina sebesar 150 juta shekel atau 43 juta Dolar AS merupakan keputusan sepihak dari Israel.
“Hal tersebut dapat membawa kita kembali ke titik awal krisis,” katanya saat rapat kabinet pekanan di Ramallah, Palestina, Selasa (31/12) demikian WAFA melaporkan.
Shtayyeh mengatakan, uang yang ditahan sejauh ini mencapai 650 juta shekel atau 188 juta Dolar AS. Menurutnya, hal itu akan membawa Palestina kembali ke titik awal krisis.
“Kita mencoba mengatasinya dengan mengelola dana publik secara bijak,” katanya.
Baca Juga: Zionis Israel Bunuh Jurnalis Palestina Hasan Eslih saat Dirawat di RS Nasser Gaza
“Jelas bahwa Israel tidak ingin kita berdiri di atas kaki kita. Namun, pemerintah akan tetap aktif dan efisien dalam mengelola dana publik,” tambahnya.
Otoritas Palestina dipaksa untuk membayar karyawannya setengah gaji selama enam bulan selama tahun 2019, setelah Israel mengurangi jutaan dolar dari pendapatan pajak yang membawanya ke jurang kehancuran finansial. Krisis itu mereda hanya setelah Israel setuju untuk mengembalikan sebagian besar pendapatan pajak ke Palestina. (T/Mee/R6/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Palang Merah Kembali Serukan Gencatan Senjata Usai Fasilitasi Pembebasan Edan Alexander