Samarinda, MINA – Pondok pesantren Al-Fatah Samarinda menjalin kerja sama dengan Politeknik Pertanian (Politani) Samarinda dalam bidang pendidikan.
Penandatanganan dilakukan di aula Politani Samarinda, Senin (16/3) oleh pembina ponpes Al-Fatah, Ust Ahmad Zubaidi. Sementara dari Politani Samarinda dilakukan oleh Direktur Politani, Ir. Hamka, M.Sc. disaksikan oleh Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur.
Hadir dalam acara penandatanganan tersebut segenap jajaran civitas akademika Politani Samarinda dan pengurus Ponpes Al-Fatah.
Dalam tausiyahnya, Imaam Yakhsyallah Mansur mengatakan, ilmu yang bermanfaat itu memiliki tiga ciri utama, dapat mendekatkan diri kepada Allah, ilmu tersebut dapat diamalkan, dan ilmu yang mampu memecahkan problematika masyarakat dan solusi dalam menghadapi permasalahan ummat.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Sementara itu, Hamka dalam sambutannya menyampaikan, dengan MoU itu diharapkan dapat melahirkan generasi muda yang terampil dan memiliki kompetensi dengan bekal ilmu agama yang mumpuni.
Ahmad Zubaidi selaku pembina Al-Fatah meyambut baik kerjasama ini dan akan terus mensosialisakan ke cabang ponpes Al-Fatah lainnya tentang hasil MoU tersebut. Ia menyatakan urgensi ilmu agama dan alam harus dikuasai oleh santri agar mampu menjadi agen perubahan dalam masyarakat.
Dalam MoU tersebut, salah satu poin utamanya adalah para santri Al-Fatah yang lulus seleksi akan dapat kuliah di Politani Samarinda melalui beberapa jalur beasiswa yang telah disediakan pemerintah. (L/Dr/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan