Siap Gelar Asian Games 2018, Alex Noerdin: Palembang Zero Conflict

, MINA – Komplek Jakabaring Sport City (JSC) di Palembang siap menyelenggarakan pertandingan 13 cabang olahraga pada Asian Games XVIII yang akan berlangsung 18 Agustus-2 September 2018.

Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Alex Noerdin menegaskan Palembang sebagai salah satu kota penyelenggara multievent olah raga akbar bangsa dan terbesar kedua setelah Olimpiade ini dalam situasi tanpa konflik atau zero conflict.

Alex menyatakan hal ini juga ditandai dengan adanya enam rumah ibadah bagi enam agama berbeda yang diakui di Indonesia di kompleks olahraga JSC itu. Keenam rumah ibadah tersebut dibangun bersebelahan tanpa pagar.

Insya-Allah minggu depan sudah selesai. Itu sekaligus menjadi bukti bahwa di Sumsel zero conflict,” tegasnya saat menyampaikan laporan dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema “Progress dan Kesiapan ”, di Wisma Atlet JSC, Palembang, Sumatra Selatan, Sabtu (7/7).

Selain Alex, hadir pula sebagai narasumber dalam FMB 9 kali itu adalah Menkominfo Rudiantara, Kepala BPTJ Kemenhub Bambang Prihartono, dan Direktur IT Inasgoc Panji Choesien.

Alex meyakinkan bila kondisi Palembang yang tanpa konflik (zero conflict) sudah mendunia. Hal itu terbukti kota tertua di Indonesia ini beberapa kali menjadi tuan rumah bagi sejumlah event internasional.

Komplek JSC di Palembang Sumsel yang merupakan proyek percontohan pengembangan sport tourism Indonesia telah sukses menjadi penyelenggara acara nasional dan internasional, seperti SEA Games pada 2011, 3rd Islamic Solidarity Games 2013 yang melibatkan 52 negara, 17th Association of South East Asian Nations (ASEAN) University Games pada 2014, dan 37 ajang untuk berbagai olah raga sejak tahun 2010.

Alex mengingatkan, semua progres positif terkait persiapan pelaksanaan Asian Games 2018 di Palembang bukanlah terjadi tanpa alasan. Namun, kata dia, ada sejumlah pengalaman yang mendasari kemampuan tersebut.

Insya-Allah masyarakat kita siap dan juga pemerintah insya-Allah siap. Tidak usah khawatir,” imbuhnya.

Kemudian, Alex membeberkan, ada Wisma Atlet, terdiri dari delapan tower yakni tiga tower lama an lima tower baru. Dari elapan tower itu, ada satu tower 10 lantai. Wisma atlet di JSC juga terdapat dining hall yang mampu menampung 2.000 atlet.

“Bahkan, kalau mau bertanding, sambung dia, tinggal jalan kaki 10 menit ke venue, atau bisa juga menggunakan golf car, jika memang harus membawa barang-barang,” katanya.

Alex juga mengungkapkan, dengan adanya Asian Games, kawasan Palembang dapat memperluas jalan tol.

“Kami juga dapat membangun Jembatan Musi 2, flyover, underpass, dan rumah sakit  milik pemerintah. Bandara kita dua lantai, dengan penumpang per tahun menjadi empat juta per tahun. Ada juga LRT pertama di Indonesia,” katanya.

Selain itu, Alex menjelaskan, Jakabaring mulai dibangun pada 2010, di lahan rawa-rawa di tengah kota Palembang, Sumatra Selatan. Kini, Kompleks Jakabaring termasuk pengelolaan fasilitas olahraga terpadu seluas 360 hektar dan segala sarana pendukungnya telah siap digunakan untuk perhelatan akbar olahraga Asian Games, pada Agustus 2018.

“Jakabaring dibangun 2010 dari awalnya rawa-rawa di tengah Kota Palembang, di tengah cuaca ekstrem, dan dana yang tidak jelas. Ketika itu, semua orang tidak percaya. Tapi alhamdulillah dengan ridha Allah, pada November 2011 jadi seperti ini,” tambahnya.(L/R01/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.