Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan sedang bersiasat untuk menghindari surat perintah penangkapan dirinya dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terkait perang genosida di Jalur Gaza, Palestina.
Dilansir dari TRT World, Jumat (13/9), Menteri Kehakiman Israel Yariv Levin pada Rabu (11/9) telah meminta Jaksa Agung untuk meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan atas perang Gaza, dalam upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya demi mencegah surat perintah penangkapan dari ICC.
Menurut laporan Channel 12 pada Rabu, manuver Netanyahu ditujukan untuk memanfaatkan prinsip saling melengkapi. Prinsip ini berpendapat bahwa ICC harus menunda proses hukum domestik jika dianggap memadai.
The Times of Israel juga melaporkan pada hari yang sama, dengan memulai dan kemudian segera menutup penyelidikan domestik, Netanyahu dan Levin ingin menampilkan kedok akuntabilitas kepada ICC, dengan harapan dapat meyakinkan ICC bahwa tuduhan terhadap mereka telah diperiksa secara menyeluruh di Israel, oleh karena itu tidak memerlukan intervensi internasional.
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih
Langkah ini dilakukan di tengah pengawasan ketat dari Kepala Jaksa ICC Karim Khan.
Pada bulan Mei, Khan mengajukan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Investigasi ICC berfokus pada kejahatan yang terkait dengan perang Gaza, termasuk tuduhan menargetkan warga sipil dan penggunaan kelaparan oleh Israel di Gaza sebagai metode peperangan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan