Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sibuk Scroll, Lupa Tafakkur? Saatnya Menata Prioritas!

Bahron Ansori Editor : Sri Astuti - 19 detik yang lalu

19 detik yang lalu

0 Views

Kebiasan scrol hinggal lupa tafakur (foto: ig)

COBA pikirkan, berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk scroll tanpa tujuan? Dari TikTok ke Instagram, lalu nyempil sebentar di Twitter—eh, gak terasa sudah sejam berlalu! Dunia digital menawarkan hiburan dan informasi yang tiada habisnya, tapi tanpa sadar, kita sering kehilangan fokus pada hal-hal yang lebih bermakna.

Scrolling tanpa arah bukan cuma soal membuang waktu, tapi juga bisa membuat kita kehilangan kesempatan untuk merenung, tafakkur, dan bertumbuh. Saatnya berhenti sejenak dan bertanya: Apakah aku hanya jadi konsumen konten atau benar-benar mengambil manfaat dari waktu yang kupakai?

Kenapa Tafakkur Itu Penting?

Tafakkur adalah proses berpikir mendalam tentang hidup, tujuan, dan hubungan kita dengan dunia serta Tuhan. Tafakkur bukan hanya tentang duduk diam dan berpikir serius, tapi juga bisa berupa refleksi sederhana tentang apa yang telah kita lakukan, bagaimana kita bisa memperbaiki diri, dan ke mana kita ingin melangkah.

Baca Juga: Pendidikan Kunci Menuju Masa Depan Cerah

Kita sering merasa sibuk, tapi apakah kita benar-benar produktif? Tanpa tafakkur, kita bisa terjebak dalam rutinitas yang membuat hidup terasa monoton, kehilangan arah, dan kehilangan makna sejati dari kehidupan.

Dalam Islam, tafakkur dianggap sebagai bagian dari ibadah. Allah SWT berulang kali mengingatkan manusia untuk merenung tentang ciptaan-Nya dan kehidupan yang kita jalani, “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Ali Imran: 190)

Jadi, kalau selama ini kita sibuk scroll, kapan kita sempat tafakkur?

Mengatur Prioritas di Era Digital

Baca Juga: YAPI Akan Beri Beasiswa untuk Aktivis Mahasiswa IPB

Mengatur prioritas bukan sekadar menulis daftar tugas, tapi juga bagaimana kita membentuk kebiasaan dan pola pikir yang membuat kita lebih fokus pada hal-hal yang berharga. Berikut beberapa cara sederhana untuk mulai menata ulang prioritas:

Pertama, Buat “Waktu Bebas Gadget”. Cobalah untuk menyisihkan waktu tanpa gangguan dari HP atau laptop. Mulai dari 15–30 menit per hari untuk sekadar berpikir atau merenung. Bisa dilakukan saat sedang santai di sore hari atau sebelum tidur.

Kedua, Gantilah Scroll dengan Aktivitas Berkualitas. Jika biasanya waktu kosong langsung diisi dengan scroll tanpa tujuan, coba ubah kebiasaan itu dengan aktivitas yang lebih bermakna: membaca buku, menulis jurnal, mendengarkan podcast inspiratif, atau bahkan berbicara dengan orang-orang di sekitar kita.

Ketiga, Tulis Refleksi Harian. Luangkan beberapa menit untuk menulis apa yang kamu pelajari hari ini, hal-hal yang kamu syukuri, dan tujuanmu ke depan. Menuliskan refleksi harian bisa membantu kamu memahami diri sendiri dengan lebih baik dan memberikan arah yang jelas dalam hidup.

Baca Juga: Beranjak Dewasa, Saatnya Meninggalkan Rebahan dan Meraih Kejayaan

Keempat, Pasang Reminder Digital. Jika kamu kesulitan mengendalikan kebiasaan scroll berlebihan, manfaatkan teknologi untuk membantu. Pasang reminder di HP atau aplikasi yang bisa mengingatkanmu kapan harus berhenti scrolling dan mulai fokus pada hal lain yang lebih bermanfaat.

Refleksi Spiritual: Mendekatkan Diri pada Allah

Salah satu cara paling ampuh untuk menyeimbangkan hidup adalah dengan meningkatkan hubungan dengan Allah. Tafakkur bisa menjadi jembatan antara kesibukan dunia dan ketenangan batin. Cobalah untuk lebih banyak membaca Al-Qur’an, memahami maknanya, dan mengambil pelajaran darinya.

Dzikir dan doa juga bisa menjadi sarana tafakkur. Ketika kita mengucapkan “Subhanallah”, “Alhamdulillah”, atau “Allahu Akbar”, itu bukan sekadar kata-kata, tetapi juga pengingat bahwa dunia ini sementara, dan kita harus selalu memperbaiki diri.

Baca Juga: Ngaku Sibuk, Tapi Nggak Ada yang Selesai?

Mungkin kita tidak bisa sepenuhnya lepas dari dunia digital, karena memang banyak manfaatnya. Tapi kita bisa belajar untuk lebih sadar dalam menggunakannya. Jangan sampai teknologi mengendalikan hidup kita—kitalah yang harus mengendalikan teknologi.

Jadi, mulai sekarang, sebelum jari otomatis geser ke layar HP, coba tanyakan ke diri sendiri: “Apakah ini benar-benar penting? Atau aku cuma lagi terjebak dalam kebiasaan tanpa arah?”

Saatnya menata ulang prioritas, karena hidup ini bukan cuma soal scroll tanpa henti, tapi tentang bagaimana kita berkembang, mendekatkan diri pada Allah, dan menjalani hidup yang penuh makna.[]

 

Baca Juga: Keren di Medsos, Kosong di Dunia Nyata?

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Scroll Terus, Hidupmu Mau ke Mana?

Rekomendasi untuk Anda

MINA Edu
MINA Edu
Tausiyah