Yerusalem, MINA – Sidang mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas tuduhan korupsi dilanjutkan di Yerusalem pada hari Senin (13/9) setelah ditunda tiga bulan.
Anadolu melaporkan, sidang tersebut adalah yang pertama diadakan sejak Netanyahu menjadi pemimpin oposisi, dan yang kelima sejak penasihat Jaksa Avichai Mandelblit, mengajukan dakwaan terhadapnya pada Januari 2020, yang mencakup tuduhan suap, penipuan, dan pelanggaran hak asasi manusia.
“Persidangan Benjamin Netanyahu dilanjutkan pagi ini (Senin) di Pengadilan Distrik Yerusalem,” dan diadakan tanpa kehadirannya, saluran Israel 13 melaporkan.
Sesi persidangan pertama dan kedua Netanyahu diadakan pada bulan Mei dan Juli 2020. Sesi ketiga dan keempatnya diadakan pada bulan April dan Juni tahun ini.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Persidangan hari ini mendengarkan kesaksian mantan CEO situs berita Walla Israel, Ilan Yeshua.
Yeshua adalah yang menurut The Times of Israel adalah saksi utama dalam Kasus 4000, di mana Netanyahu diduga menyalahgunakan kekuasaannya ketika ia menjabat sebagai perdana menteri dan menteri komunikasi dari 2014 hingga 2017.
Netanyahu dituduh menggunakan posisinya untuk secara tidak sah menguntungkan kepentingan bisnis Shaul Elovitch, pemegang saham pengendali perusahaan telekomunikasi Bezeq.
Sebagai gantinya, Elovitch diduga memberi Netanyahu dan keluarganya liputan positif di situs web berita Walla milik Elovitch, termasuk mengizinkan rekanan dan anggota keluarga perdana menteri saat itu mendikte konten editorial dan kebijakan secara teratur.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Penundaan tiga bulan persidangan adalah permintaan jaksa untuk lebih banyak waktu menyerahkan semua berkas yang diperlukan. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia