Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SIDANG MUBARAK TERKAIT PEMBUNUHAN DEMONSTRAN DIMULAI DENGAN KETAT

Admin - Ahad, 25 Agustus 2013 - 17:12 WIB

Ahad, 25 Agustus 2013 - 17:12 WIB

342 Views ㅤ

Kairo, 19 Syawal 1434/26 Agustus 2013 (MINA) – Mantan Presiden Mesir Husni Mubarak, kedua putranya Gamal dan Alaa, mantan Menteri Dalam Negeri Mesir Habib El-Adly serta para stafnya kembali menjalani sidang pada Ahad (25/8) terkait dakwaan pembunuhan demonstran selama revolusi 25 Januari 2011.

Sesi keenam sidang ulang mantan presiden Mesir, kedua putranya, mantan menteri serta stafnya dimulai pada Ahad pagi di Akademi Polisi, Kairo Baru.

Mubarak juga menghadapi dakwaan bersekongkol dengan pengusaha buron Hussein Salem yang telah mengekspor gas ke Israel di bawah harga standar pasar.

Untuk hal itu, kantor jaksa agung mengajukan bukti baru terhadap para terdakwa di pengadilan. Pengacara Mubarak Farid Al-Deeb meminta mantan perdana menteri Atef Ebeid dipanggil sebagai saksi mata pada kesepakatan gas Mesir-Israel di bawah rezim Mubarak.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Di samping itu, Pengacara mantan menteri dalam negeri Al-Adly meminta agar kepala keamanan direktorat selama Revolusi 25 Januari 2011 dipanggil untuk bersaksi. Dia juga menuntut agar dana yang diterima beberapa LSM tertentu diperiksa terkait kemungkinan keterlibatan dengan  bentrokan yang meletus selama 18 hari yang menyebabkan pengusiran Mubarak.

Beberapa hari sebelumnya, pihak keamanan terlihat bersiaga di area Akademi Polisi menjelang sidang hari ini, yang juga dihadiri ke sepuluh terdakwa.

Mubarak, dikhawatirkan mayoritas warga Mesir akan kembali bebas dan memimpin negeri piramid itu, nampaknya terburu-buru menyelesaikan kasus yang menimpanya, setelah dakwaan korupsi dibebaskan beberapa hari yang lalu oleh kejaksaan Kairo.

Jalan menuju ke Akademi Kepolisian telah diblokir polisi saat persiapan kedatangan Gamal dan Alaa Mubarak, serta Al-Adly -yang dibawa dalam kendaraan lapis baja- dan enam mantan menteri lainnya, kantor berita negara MENA melaporkan, mengutip sumber-sumber keamanan.

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Polisi juga dikerahkan di sekitar gerbang Akademi Kepolisian untuk mencegah kerusuhan yang mungkin terjadi, sumber menambahkan.

Mubarak -dibebaskan dari penjara pada Kamis (22/8), namun diperintahkan untuk tetap berada di bawah tahanan rumah di sebuah rumah sakit militer di distrik Maadi, selatan Kairo- dipindahkan ke Akademi Kepolisian melalui helikopter seperti dalam sidang pengadilan sebelumnya.

Mantan pemimpin otokrat yang memerintah Mesir selama 30 tahun itu, menghadapi dakwaan korupsi, mencari keuntungan, dan keterlibatan dalam pembunuhan lebih dari 800 demonstran selama pemberontakan 25 Januari yang menggulingkan dirinya pada 2011.

Sidang pertama Mubarak dimulai pada Agustus 2011. Laki-laki 85 tahun ini dan menteri dalam negeri-nya Al-Adly mendapat hukuman seumur hidup pada Juni 2012 karena  bertanggung jawab secara politis atas pembunuhan demonstran.

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Namun, vonis dibatalkan oleh banding pengadilan atas dasar penyimpangan prosedural pada Januari 2013. (T/P03/P02)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah

Rekomendasi untuk Anda