Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sidang PBB, Indonesia Dukung Inisiatif Aksi Iklim Berbasis Laut

Hasanatun Aliyah - Selasa, 24 September 2019 - 14:50 WIB

Selasa, 24 September 2019 - 14:50 WIB

1 Views

New York, MINA – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia mendukung inisiatif aksi iklim berbasis laut yang diluncurkan pada Senin (23/9) dalam pertemuan tahunan General Assembly of the United Nations (UNGA) atau Sidang Majelis Umum PBB di Markas PBB, New York, Amerika Serikat.

Krisis perubahan iklim ada di bagian atas agenda Majelis Umum sidang PBB. Sekitar 60 kepala negara dari 100 kepala negara mendukung Aksi Iklim dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) sidang umum PBB ke-74.

“Ini merupakan prakarsa penting dalam menegaskan keterkaitan laut dan iklim,” kata JK dalam pidatonya.

Di tengah laut menghadapi tantangan, namun tetap harus terus di jaga keseimbangannya antara kebutuhan untuk pertumbuhan ekonomi dan melindungi laut dan sumber dayanya.

Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online

“Ini adalah dua sisi dari mata uang yang tidak bisa dipisahkan,” ujarnya.

Di forum tersebut, Wapres juga menuturkan bahwa Indonesia bangga berada di antara negara garda terdepan dalam upaya melindungi laut kita bersama.

“Bagi Indonesia, laut adalah masa depan kita semua,” tegasnya.

Menutup pidato singkatnya, Wapres memaparkan tiga prioritas dalam KTT ini, yang pertama, Indonesia mendorong aksi global dalam mengatasi sampah plastik laut. Dalam hal ini, Indonesia telah mencapai 20% target pada tahun 2019 (dari 75% tahun 2025)

Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

Kedua, Indonesia menjamin pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.

“Komitmen untuk memerangi IUU fishing dan kejahatan terorganisir terkait perikanan harus dipertebal,” tegasnya.

Terkait ini, ia juga menegaskan bahwa kolaborasi antara ASEAN dan kawasan Pasifik adalah hal yang vital.

Selanjutnya yang ketiga, mengarusutamakan isu laut dalam negosiasi perubahan iklim, termasuk pada UNFCCC dengan menekankan pentingnya pengelolaan hutan bakau dan lahan gambut secara berkesinambungan.

Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda

“Saya berharap, Koalisi ini dapat terus melakukan hal-hal konkrit untuk mengarusutamakan isu kelautan di tingkat global, agar terwujud ekonomi kelautan berkesinambungan yang bermanfaat bagi kita semua saat ini dan generasi mendatang,” tambahnya. (R/R10/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Kolom