
Tahrir Square." width="300" height="200" /> Shaimaa Al-Sabbagh sesaat setelah aparat keamanan menembaknya dalam peringatan revolusi pada 24 Januari 2015 di Tahrir Square.
Kairo, 16 Jumadil Akhir 1436/5 April 2015 (MINA) – Persidangan seorang polisi yang sebelumnya terlihat dalam video menembak seorang aktivis damai sayap kiri akan dimulai 10 Mei mendatang.
Aktivis Shaimaa El-Sabbagh (33) ditembak pada 24 Januari saat melakukan pawai peringatan revolusi 2011 bersama ratusan demonstran dari berbagai faksi di Tahrir Square, Ahram yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Ahad 5/4).
Dalam demo itu, para aktivis lainnya yang mayoritas datang dari partai Aliansi Populer Sosialis bersama Shaimaa sedang menaburkan bunga untuk para demonstran yang meninggal dalam revolusi 25 januari 2011 yang menjatuhkan rezim puluhan tahun di Mesir, Husni Mubarak.
Tidak lama setelah itu, Shaimaa yang ikut meneriakan slogan damai dalam peringatan itu juga ikut ditembak oleh seorang aparat keamanan, sehingga besoknya, para aktivis menaburkan bunga di tempat kejadian perkara untuk menghormati Shaimaa.
Baca Juga: Mesir akan Jadi Tuan Rumah KTT Arab tentang Rekonstruksi Gaza
Saat itu, pasukan keamanan menembaki para demontran yang sedang meneriakan slogan revolusi di pusat kota itu, di mana wanita kepala tiga itu juga termasuk menjadi korban yang meninggal.
Polisi itu didakwa dengan pemukulan yang menyebabkan kematian, meskipun video amatir menunjukkan Shaimaa meninggal karena ditembak dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Dikritik masa, pada Sabtu, pengadilan memulai sesi persidangan 17 orang yang sebagian besar dari anggota Aliansi Sosialis Populer, dengan tuduhan melanggar hukum protes selama demonstrasi pada awal tahun itu.
Shaimaa adalah seorang ibu dari anak berusia lima tahun dan dikenal sebagai pembela hak-hak pekerja dan anggota terkemuka dari Partai Sosialis Populer Aliansi di Alexandria, sebuah kelompok yang mendukung revolusi 25 Januari 2011 dan penggulingan presiden demokrasi pertama di Mesir Muhammad Mursi, Juli 2013.(T/R04/R11)
Baca Juga: Turki Renovasi Bandara Internasional Damaskus yang Rusak Imbas Perang Saudara
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)