SILATURAHIM berarti menghubungkan tali persaudaraan dan hubungan baik antar sesama.
Dalam ajaran Islam, silaturahim dianggap sebagai amal yang sangat mulia dan memiliki keutamaan yang besar, baik di dunia maupun di akhirat.
Salah satu ayat yang menyebutkan tentang silaturahim terdapat dalam Surat An-Nisa’ ayat 1,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Baca Juga: Pesan Tabligh Akbar 1446H, Sambut Ramadhan dengan Kesucian Hati
“Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu, dan menciptakan darinya pasangannya, dan menyebarkan dari keduanya laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah, yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan peliharalah hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu mengawasi kamu.” (Qs. An-Nisa [4]: 1).
Ayat ini mengajarkan bahwa menjaga hubungan silaturahim adalah bagian dari ketakwaan kepada Allah.
Ayat ini mengingatkan kita bahwa silaturahim bukan hanya sebuah hubungan sosial, tetapi juga sebuah perbuatan yang mendekatkan diri kita kepada Allah. Dengan menjaga hubungan baik antar sesama, kita juga menjaga hubungan kita dengan Allah.
Tentang keutamaan silaturahim disebutkan di dalam hadits,
Baca Juga: Peran Strategis Keluarga dalam Pengembangan Literasi Umat Menuju Masyarakat Madani
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung silaturahim.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini menunjukkan bahwa silaturahim memiliki dampak positif yang luar biasa, yaitu dapat membuka pintu rezeki dan memperpanjang umur.
Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “dilapangkan rezekinya” adalah diluaskan dan dijadikan banyak hartanya lagi berkah. Sedangkan dipanjangkan umurnya maksudnya adalah berkahnya usia.
Baca Juga: Kejahatan Zionis di Era Digital
Dengan silaturahim menjadi sebab bagi seseorang untuk memperoleh kebaikan. Dengan demikian, namanya akan tetap terjaga, meski ia telah meninggal. Itupun bermakna dipanjangkan umurnya.
Pada Hadits lain juga disebutkan,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ, وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Saat Menghadiri Tabligh Akbar: Ini 7 Kiatnya
Untuk itu, sebagai umat Islam, kita wajib senantiasa menjaga dan mempererat hubungan silaturahim dengan keluarga, sahabat, dan sesama umat. Dengan cara ini, kita tidak hanya akan mendapatkan keberkahan dalam hidup, tetapi juga berperan dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan lebih sejahtera.
Dan silaturahim dalam skala massal itu biasanya terjadi pada momentum Tabligh Akbar atau Taklim Pusat, di mana menjadi kesempatan bersilaturahim dengan berbagai ikhwan dan akhwat dari berbagai wilayah.
Ada sudah sekian tahun tak berjumpa. Ada yang mendapatkan kenalan baru. Bahkan ada yang kemudian bertemu dengan calon jodohnya. Itu semua adalah oleh-oleh keberkahan dari ajang silaturahim. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ini Dia Para Pembicara Tabligh Akbar dari Luar Negeri