Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SIMPANG SIUR PEMECATAN KOMANDAN HOUTHI YAMAN

Rudi Hendrik - Jumat, 20 Februari 2015 - 22:05 WIB

Jumat, 20 Februari 2015 - 22:05 WIB

748 Views

Komandan kelompok Houthi yang diisukan dipecat oleh Komite Revolusioner, Rabu 18 Februari 2015. (Foto: File Al Arabiya)
<a href=

Komandan kelompok Houthi yang diisukan dipecat oleh Komite Revolusioner, Rabu 18 Februari 2015. (Foto: File Al Arabiya)" width="300" height="169" /> Komandan kelompok Houthi yang diisukan dipecat oleh Komite Revolusioner, Rabu 18 Februari 2015. (Foto: File Al Arabiya)

Sanaa, 1 Jumadil Awwal 1436/20 Februari 2015 (MINA) – Kelompok bersenjata Houthi Yaman mengalami kebingungan ketika tersiar kabar pemecatan salah seorang komandannya baru-baru ini.

Pemecatan dijatuhkan terkait kegagalan komandan andalan Abdul Malik Al-Houthi mencapai kesepakatan dengan faksi-faksi politik lainnya, Nahar Net yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.

Berbicara kepada media internasional Asharq Al-Awsat yang berbasis di London dalam kondisi anonimitas, sumber-sumber politik Yaman mengatakan, Abdul Malik dipecat oleh Ketua Komite Revolusioner, Mohamed Ali Al-Houthi, setelah ia gagal meyakinkan faksi lain untuk bergabung dengannya dalam membentuk pemerintahan baru pasca pengunduran diri Presiden Abd-Rabbo Mansour Hadi.

Mohamed Al-Houthi muncul sebagai penguasa de facto Yaman setelah kelompok Syiah ini secara resmi mengumumkan deklarasi kontroversial awal bulan ini, membubarkan parlemen dan memperkuat cengkeramannya di lembaga-lembaga pemerintah.

Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel

Mohamed juga dilaporkan memainkan peran kunci di Houthi dalam perebutan ibukota Sanaa pada September.

Menurut sumber, pemimpin terkemuka Houthi, Youssef Al-Fishi, telah ditunjuk sebagai ketua baru komite.

Sementara sumber lain, Saleh Al-Samad mengatakan kepada Asharq Al-Awsat, Mohamed Al-Houthi telah menolak pemecatannya. Dia mengatakan, laporan pemecatannya tidak benar.

Pembicaraan antara Houthi dan faksi-faksi politik saingannya yang dilakukan di bawah naungan PBB, telah gagal menghasilkan kesepakatan untuk mengakhiri memburuknya krisis politik Yaman.

Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata

Beberapa pihak memilih keluar dari pembicaraan dan menuntut Houthi menarik diri dari Sanaa, menyerahkan kekuasaan, dan membebaskan mantan Presiden Hadi dan pejabat senior lainnya dari tahanan rumah.

Dalam perkembangan lain di Yaman, pengunjuk rasa yang marah dengan kudeta Houthi, turun ke jalan-jalan di Sanaa pada Rabu (18/2) mengecam pengambilalihan kekuasaan Houthi.

Para demonstran menuntut penarikan segera kelompok Houthi dari Sanaa dan meninggalkan gedung-gedung pemerintahan yang dikuasainya.

Provinsi di barat Yaman, Al-Hudaydah, menjadi titik protes besar-besaran rakyat Yaman, menuntut pelabuhan utama Laut Merah dan bandara ditutup bagi Houthi. (T/P001/P2)

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Palestina
Dunia Islam
Internasional
Indonesia
Amerika