Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SIMPOSIUM ‘GLOBAL HALAL RISET’ PERTAMA DIGELAR DI JAKARTA

Rana Setiawan - Rabu, 22 Oktober 2014 - 19:46 WIB

Rabu, 22 Oktober 2014 - 19:46 WIB

697 Views

zulkifli
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan membuka Indonesia Internasional Halal Expo (INDHEX) 2014 di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2014. (Foto: Rana/MINA)
zulkifli

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan membuka Indonesia Internasional Halal Expo (INDHEX) 2014 di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2014. (Foto: Rana/MINA)

Jakarta, 28 Dzulhijjah 1435/22 Oktober 2014 (MINA) – Guna menentukan status kehalalan produk yang dihasilkan seiring kemajuan teknologi yang pesat saat ini, Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) menggelar Simposium yang pertama tentang Riset Halal yang bersifat global.

Panitia Pelaksana dari tim pengkajian LPPOM MUI, Nahdya Khairani mengatakan, pada simposium perdana di bidang halal ini, panitia mengusung tema “No Urishing Halal Sciences by Multi-Discipline Approach” (Pemerkayaan Sains Halal dengan Pendekatan Multi-disiplin).

Simposium yang merupakan salah satu puncak acara Indonesia International Halal Expo (INDHEX) 2014, digelar pada 23-25 Oktober 2014, di JIExpo (Jakarta International Expo), Kemayoran Jakarta.

Acara INDHEX 2014 merupakan program rutin LPPOM MUI yang dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang halal. Program itu berisi berbagai macam kegiatan seperti pameran produk halal (Expo), seminar internasional (Global Halal Forum), Simposium, pelatihan, dan Halal Award.

Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen

“Pembahasan mencakup berbagai topik penelitian material halal dan pemanfaatannya,” kata Nahdya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di sela Pameran Halal INDHEX 2014 di JIExpo Jakarta, Rabu.

Menurutnya digelarnya simposium perdana di bidang halal ini berawal dari keragaman bahan pangan, obat-obatan dan kosmetika yang terus berkembang setiap saat, seiring dengan tumbuhnya permintaan konsumen.

Industri dan teknologi pemrosesan juga berkembang pesat, mengikuti evolusi ini, ujarnya.

Kajian akademik itu juga akan membuat kita dapat mengembangkan bahan serta proses yang dibutuhkan dengan biaya yang lebih murah, cara yang lebih sederhana, dan yang lebih penting lagi tentu harus pula memenuhi kriteria halal, sesuai dengan kaidah syariah.

Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku

Dalam penyelenggaraan simposium itu akan dihadiri sekitar 150 peserta, dalam dan luar negeri, yang mewakili sektor industri, dosen dan peneliti di bidang halal, perwakilan institusi penelitian, laboratorium pengujian halal serta sektor pemerintah agar dapat berbagi dan mempresentasikan karya ilmiah mereka di bidang terkait.

“Beberapa perwakilan dari beberapa negara sudah konfirmasi untuk hadir dan menjadi pembicara dalam Simposium ini, di antaranya dari Jepang, Cina, Thailand, New Zealand, dan Malaysia, ” kata Nahdya.

Penyajian dilakukan dengan orasi ilmiah, diskusi panel, workshop, dan peragaan/pameran poster-poster. (L/P010/P002/R04/R05/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: UMK Wajib Sertifikasi Halal 17 Oktober 2026: Bagaimana dengan Produk Luar Negeri?

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Indonesia
Kolom
MINA Preneur