Karo, MINA – Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara meletus lagi hingga melontarkan abu setinggi 4,2 kilometer (km) dan awan panas setinggi 4,5 km.
“Sejak Rabu (2/8/2017) pukul 08.00 Wib hingga pukul 12.00 Wib telah terjadi beberapa kali letusan dan 17 kali awan panas guguran,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Menurut pengamatan, pada pukul 10.00 Wib terjadi letusan dengan tinggi kolom 4.200 m disertai dengan luncuran awan panas guguran sejauh 4.500 m ke Tenggara-Timur. Kemudian pada pukul 10:09 wib terjadi awan panas guguran dengan jarak luncur 4 KM ke arah tenggara-timur dan tinggi kolom abu 3 KM.
Pada pukul 10.14 WIB, Sinabung kembali meletus setinggi 3 kilometer disertai luncuran awan panas guguran sejauh 4 kilometer ke arah tenggara dan timur. Selanjutnya, Sinabung kembali meletus pada pukul 10.20 WIB dan 10.31 WIB.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
Hujan abu menyebar di beberapa tempat seperti di Desa Perbaji, Sukatendel, Temberun, Perteguhen, Kuta Rakyat, Simpang Empat, Tiga Pancur, Selandi, Payung, dan Kuta Gugung.
“Masyarakat memerlukan masker dan air untuk membersihkan lingkungan,” katanya,
BPBD Karo bersama TNI, Polri, Dinas Kesehatan dan SKPD lain, relawan, dan masyarakat telah membagikan masker, pembersihan jalan dan lahan, pembersihan aset-aset pemerintah (pasar dan tempat umum lainnya), dan menghimbau kepada masyarakat untuk tidak memasuki zona merah.
PVMBG merekomendasikan masyarakat dan pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, jarak 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara, jarak 6 km untuk sektor Tenggara-Timur, serta jarak 4 km untuk sektor Utara – Timur Gunung Sinabung.
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta
Ia mengingatkan, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di dekat sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap ancaman bahaya lahar.
“Masyarakat yang beraktivitas di sekitar hilir terutama aliran sungai Laborus agar tetap menjaga kewaspadaan, karena bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol, bila tidak kuat menahan volume air sehingga mengakibatkan lahar/banjir bandang ke hilir,” katanya.
Hingga saat ini masih tercatat 7.214 jiwa atau 2.038 KK di 8 pos pengungsian, namun hanya ada 2.863 jiwa yang tinggal di pos pengungsian.
Lainnya banyak yang tinggal di tempat lain di luar pos pengungsian, dapun kebutuhan sandang pangan secara umum masih terpenuhi
Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru
“Masyarakat dihimbau untuk terus waspada dan mentaati rekomendasi pemerintah. Tidak dapat diprediksikan sampai kapan Gunung Sinabung akan berhenti meletus. Parameter vulkanik dan seismisitas gunung masih tetap tinggi sehingga potensi letusan susulan masih akan tetap berlangsung,” tambahnya.(R/R10/RS2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)