Buenos Aires, MINA – Pada tanggal 24 Oktober, sineas Yahudi-Argentina ternama, Norman Briski mengejutkan penonton di Penghargaan Film Martín Fierro dengan pidatonya yang kuat tentang Palestina.
“Gaza, Gaza, Gaza. Gaza tidak akan pernah dikalahkan!” serunya di auditorium yang penuh sesak dan kamera yang merekam acara tersebut.
Palestine Chronicle mengulas kembali peristiwa itu, beberapa hari lalu sebagai reflkesi akhir tahun 2024.
Sutradara kawakan berusia 86 tahun itu mengatakan, “Saya tidak peduli apakah mereka memuji saya banyak atau sedikit. Namun saya merasakan di sini, di dalam darah saya, di dalam leluhur saya, solidaritas saya dengan orang-orang yang sedang dibunuh.”
Baca Juga: Korsel Periksa Seluruh Boeing 737-800 Pascainsiden Muan
Pidato Briski kemudian memicu gelombang kritik terhadapnya. Meskipun dukungan dan solidaritas yang diterimanya jauh lebih besar daripada reaksi kerasnya.
Para seniman dan aktivis dengan cepat mengorganisir kampanye untuk membela posisi moral Sineas tersebut.
Dalam wawancara bersama dengan The Palestine Chronicle dan surat kabar Brasil A Nova Democracia, Briski menguraikan motivasi di balik solidaritasnya yang kuat terhadap rakyat Palestina.
Ia menekankan bahwa mereka yang berjuang untuk kebebasan saat ini “haruslah orang Palestina” dan mengaitkan antara perjuangan anti-imperialis di Amerika Latin dan perlawanan Palestina saat ini.
Baca Juga: Menlu Irlandia Desak Akhiri Pembantaian Sipil di Gaza
Menurutnya, walaupun dirinya Yahudi sejati, tapi dengan tegas menyatakan bahwa Gaza tidak akan pernah dikalahkan, Karena mereka adalah perjuangan orang benar.
Apalagi kini perjuangan mereka didukung oleh aksi solidaritas para mahasiswa di seluruh dunia dan oleh banyak individu, termasuk mereka yang berasal dari komunitas Yahudi pro-Palestina.
Wacana bahwa apa yang terjadi di Jalur Gaza adalah genosida telah diterima secara luas.
“Tentu saja, seorang Yahudi sejati akan membela rakyat Palestina dalam upaya mereka untuk mencapai perdamaian dan keharmonisan, hidup berdampingan antara dua bangsa yang secara historis hidup bersama dan memperkaya budaya masing-masing,” lanjutnya.
Baca Juga: Mantan Presiden AS Jimmy Carter Meninggal
Baginya, siapapun orangnya, entah warga Argentina, orang kulit hitam atau apapun, jika menghadapi ketidaksetaraan maka warga manapun harus menyelaraskan diri dengan setiap perjuangan emansipatoris melawan penindasan seperti itu.
Norman Briski juga memuji para pembuat film Palestina yang berupaya mewujudkan cinta untuk rakyat mereka dan menunjukkan kepada dunia komitmen mereka terhadap tujuan mereka, melalui sinema paling murni sebagai alat perlawanan dan solidaritas.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Aliyev Sebut Pesawat Negaranya Ditembak Jatuh oleh Rusia