Hebron, MINA – Sejumlah siswa dan guru di sekolah dasar di Kota Al-Khalil (Hebron) menderita sesak nafas setelah menghirup gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan pendudukan Israel, Ahad (7/4).
Beberapa sumber menyebutkan, pasukan pendudukan Israel menembakkan puluhan bom gas air mata ke halaman sekolah saat kegiatan apel pagi, Zaman Press melaporkan.
Tembakan itu menyebabkan puluhan siswa dan pegawai sekolah mengalami sesak nafas dan beberapa dari mereka dilaporkan dalam kondisi cukup parah, sehingga harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Pasukan Israel sering melakukan penyerangan ke sekolah-sekolah Palestina. Pada Selasa (2/4) lalu, puluhan siswa dan beberapa guru kota Hebron juga mengalami sesak nafas akibat menghirup gas air mata.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Pasukan Israel dikerahkan ke sekitar sekolah dasar Al-Khalil dan dengan gencarnya menembakkan gas air mata ke dalam kompleks sekolah, akibatnya puluhan siswa dan guru mengalami sesak nafas.
Sekolah dasar Al-Khalil merupakan salah satu dari sembilan sekolah Palestina yang berada di Daerah H2 Al-Khalil, yang berada di bawah kendali militer dan sipil Israel dan selalu menghadapi bahaya serangan paling besar.
Siswa-siswa di sekolah tersebut harus melewati pos pemeriksaan militer Israel di daerah H2 sebelum masuk ke sekolahnya.
Daerah tersebut merupakan tempat tinggal 32.000 orang Palestina yang dipandang paling rentan gangguan bagi tentara Israel dan pemukim Yahudi.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Banyak dari penduduk tersebut yang mengalami tekanan dan ancaman serta cemas, sehingga mengurangi tingkat kehadiran siswa di sekolah.
Serangan terhadap lembaga pendidikan oleh pasukan pendudukan Israel dan pemukim Yahudi di Palestina merupakan pelanggaran sangat besar terhadap hak anak-anak untuk menerima pendidikan dan pembangunan. Serangan itu terutama terjadi di daerah yang paling rentan di Tepi Barat – Area C, H2 dan Al-Quds (Yerusalem).
Kota Al-Khalil, yang menjadi tempat Masjid Ibrahim, merupakan tempat tinggal bagi 160.000 muslim Palestina dan 800 pemukim Yahudi yang tinggal di kompleks yang dijaga ketat oleh tentara Israel.
Israel juga telah mengusir satu-satunya pemantau internasional yang melindungi orang Palestina dari 800 pemukim Yahudi yang dijaga ketat, salah satu dari mereka melakukan pembantaian 1984, yang menyulut pengerahan pasukan dibawah naungan PBB. (T/B05/R03/RI-1)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Mi’raj News Agency (MINA)