Nablus, MINA – Administrasi Sekolah Burin di selatan Nablus dipaksa mengevakuasi siswa dan guru setelah menjadi sasaran tabung gas air mata yang ditembakkan oleh tentara Israel, menurut seorang pejabat setempat, seperti dikutip dari WAFA, Jumat (16/9).
Ghassan Daghlas, yang bertanggung jawab atas file pemukiman di tepi barat utara, mengatakan pasukan Israel menyerang sekolah Burin dengan gas air mata, memaksa administrasi sekolah untuk mengevakuasi siswa dan guru untuk memastikan keselamatan mereka.
Warga Palestina juga berhasil menangkis serangan pasukan Israel terhadap dua sekolah di daerah Nablus.
Pejabat itu menunjukkan peningkatan serangan pasukan Israel terhadap Lembaga Pendidikan Palestina, khususnya di pedesaan Nablus.
Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel
Tentara Israel sebelumnya melakukan banyak serangan, dengan penggunaan kekuatan yang disengaja dan sembrono, terhadap sekolah dan fasilitas pendidikan di Tepi Barat. Serangan itu termasuk dalam pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan hak siswa untuk melanjutkan pendidikan di lingkungan yang aman.
UNICEF mengatakan, “Instrumen Hukum dan Hak Asasi Manusia Internasional jelas, tidak hanya tentang kesucian pendidikan tetapi juga perlindungan anak-anak yang terkena dampak konflik.”
“Konvensi PBB tentang Hak-Hak Anak berlaku untuk semua anak Tanpa Diskriminasi (pasal 2). Ini menegaskan kembali hak setiap anak untuk hidup (Pasal 6), menekankan pada perlindungan semua anak dari segala bentuk kekerasan (Pasal 19), dan memperjelas hak atas Pendidikan (pasal 28),” kata UNICEF.(T/RS3/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem