Bandung, MINA – Siswa Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS) melaksanakan tadabbur alam di Bandung selama dua hari Kamis-Jumat (21-22/4), sebagai proses merenungi dan menghayati sesuatu yang ada di langit dan di bumi.
Founder JIBBS Fifi Proklawati Jubilea atau bisa disapa Mam Fifi dalam keterangan tertulis, Ahad (24/4). menjelaskan, tadabur alam merupakan sarana pembelajaran untuk lebih mengenal Allah Subhanahu Wa Ta’ala pencipta langit dan bumi.
Ia mengatakan, tadabbur alam akan membersihkan diri dan jiwa kita, sebagai rasa syukur atas karunia Allah, dan memaknai ciptaan Allah dari tempat-tempat yang dikunjungi.
Selain itu para santri JIBBS membawa misi memperkenalkan JIBBS kepada masyarakat.
Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru
“Jadikan tadabur alam ini bermanfaat buat para santri, juga sebagai rasa syukur kepada Allah. Juga membawa nama baik sekolah. Tunjukkan bahwa kalian adalah santri JIBBS yang berprestasi dan menghargai keindahan alam Indonesia,” kata Mam Fifi.
Pada hari pertama, rombongan Santri JIBBS mengunjungi beberapa kampus seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
“Mereka memanfaatkan kunjungan tersebut, untuk membuat konten edukatif tentang JIBBS, seperti tentang keuntungan masuk JIBBS dan juga tips travelling ala anak JIBBS,” ujar Mam Fifi.
Sore harinya, rombongan JIBBS menjelajahi kekayaan kuliner Bandung saat berbuka puasa. Kegiatan kunjungan ditutup dengan shalat Tarawih berjamaah diimami oleh santri JIBBS.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
“Hari kedua, rombongan santri JIBBS mengunjungi Pondok Pesantren Darul Muthmainnah yang berlokasi di Cihanjuang, Bandung Barat. Pondok ini menampung anak yatim piatu, dan dhuafa yang dididik sejak usia Sekolah Dasar,” ungkapnya.
Sementara Ketua Dewan Pembina Yayasan Daarul Muthmainnah Bandung, Teh Ninih Muthmainnah berpesan kepada santri JIBBS untuk menggapai cita-cita Muhammad al Fatih dalam membebaskan Konstantinopel.
“Al Fatih mendapat pendidikan dari orang tuanya sejak kecil, ia orang kaya, hafiz Al-Quran, saleh, tawadhu dan tidak pernah meninggalkan shalat malam. Hal ini tidak akan terjadi tanpa bentukan karakter dari orangtua, guru, dan sekolah yang mempunyai visi dan misi yang sama,” ujar Teh Ninih.
Beranjak dari kegiatan sosial, para santri JIBBS juga mengunjungi ikon kota Bandung, yaitu Gedung Sate. Di depan lokasi bersejarah tersebut, mereka kembali membuat konten edukatif seputar JIBBS dan anak muda.
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan
Perjalanan tadabbur alam siswa JIBBS ditutup dengan membeli oleh-oleh. Salah satu santri JIBBS, Faiz (santri kelas 12) memaknai perjalanan ini sebagai refleksi diri.
“Terima kasih kepada Mam Fifi yang sudah memfasilitasi perjalanan ini, insyaAllah sangat bermanfaat bagi diri saya sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri nanti,” kata Faiz yang bercita-cita menjadi Ustaz. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama