Jakarta, 12 Dzulqa’dah 1437/15 Agustus 2016 (MINA) – Siswa madrasah Syahrozad Zalfa Nadia (10) kembali menunjukkan prestasi gemilang dan mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah dunia internasional. Siswa Madrasah Pembangunan UIN Jakarta ini mencatat prestasi pada lomba robot di Korea Selatan.
Tidak tanggung-tanggung, bocah cantik yang biasa dipanggil Ocha ini mambawa pulang empat medali di International Youth Robot Competition ( IYRC). Keempat medali itu adalah Gold Medal Coding Mission, Exelent Award Steam Mission, Exelent Award Creatif Design A, dan Bronze Medal Creatif Design B.
Menurut Penanggung Jawab Klub Robotik Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, Himmatul Laily Waisnaini yang juga mendampingi selama lomba berlangsung, sukses Ocha tidak terlepas dari kemampuannya menyelesaikan tantangan yang diberikan dalam waktu yang sangat cepat.
Ocha yang sekarang duduk di kelas 5 Madrash Ibtidaiyah (MI/SD) ini bisa menyelesaikan track coding mission dalam waktu yang singkat. “Hanya butuh waktu sepuluh detik,” tegasnya, Senin (15/8), demikian laporan laman resmi Kemenag yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Selain Ocha, lanjut Laily, tim robotic senior Madrasah Pembangunan yang digawangi Azka Hafizh juga menyabet silver medal dalam kategori Coding Mission. Sedangkan dalam kategori grup, tim robotic Madrasah Pembangunan UIN Jakarta memperoleh Bronze Medal dan Exelent Award dalam kategori robot kreatif.
“Tema yang diusung dalam robot kreatif adalah Mesin Cap Batik Otomatis,” papar alumni Pondok Pesantren Paiton Probolinggo ini.
Tim Mesin Batik otomatis ini terdiri dari Ocha (MI/SD), Azka Hafizh (MTs/SMP), dan Andi Faiz Naufal Zain (MTs/SMP). Oleh dewan juri, mereka dinilai mampu bekerja secara tim dan menunjukkan kekompakan. “Kerja Tim kreatif sangat kompak, memadukan unsur nilai budaya bangsa dan teknologi robot,” imbuh Laily.
Sebagai wali murid, Laily berterima kasih kepada para pendidik dan pembina Madrasah Pembangunan. Dia menilai bahwa pilihannya untuk mempercayakan pendidikan anak-anaknya di madrasah tidaklah keliru. Dia merasa siswa madrasah saat ini juga memiliki kesempatan yang sama dan bahkan lebih dalam mengukir prestasi.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
“Selain belajar pelajaran umum dan agama, di madrasah anak-anak saya juga belajar sains dan teknologi,” pungkasnya. (T/P006/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September