Yogyakarta, MINA – Arsa Wening Arrosyad, siswa kelas VI MI Assalamah Pamulang, Tangerang Selatan Banten berhasil meraih juara I Turnamen Nasional Panahan Tradisional Horsebow di Yogyakarta, Ahad (12/11).
Siswa Turnamen ini digelar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional Yogyakarta yang diinisiasi oleh Perkumpulan Olahraga Panahan Berkuda Indonesia.
Turnamen ini diikuti 210 peserta dari 12 provinsi. Di antara peserta tersebut ada 30 anak-anak dengan usia 10 – 15 tahun. Arsa Wening Arrosyad meraih juara I untuk kategori jarak 20 meter dan 40 meter.
Selain mendapat tropi dan sertifikat, Arsa juga mendapat satu paket busur horsebow, termasuk papan target dan perawatan busur.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Arsa tercatat sebagai anggota termuda dari World Traditional Archery Organization (WTAO), organisasi panahan tradisional dunia yang berpusat di Korea. Pada Oktober 2017 lalu, ia juga mengikuti World Traditional Archery Festival yang diadakan WTAO di Yencheon, Korea Selatan. Dalam even dunia yang diikuti 37 negara itu, Arsa menjadi satu-satunya peserta anak-anak dan anggota utama dari WTAO.
Anak kelahiran Depok tahun 2006 ini mengaku belajar memanah dari ayahnya, Sunaryo Adhiatmoko. “Saya berlatih memanah dari ayah saya, sejak usia 8 tahun. Ayah saya mengajari saya teknik-teknik memanah dari kitab-kitab masa lalu,” ujarnya saat ditemui setelah perlombaan.
Menurutnya, dalam laman Kemenag yang dikutip MINA, olahraga panahan tradisional Asiatik ini menggunakan busur horsebow dan mengandalkan skill tinggi.
“Panahan tradisional ini mengasah kemampuan mengelola badan sebagai alat bantu busur. Panahan ini tidak menggunakan alat-alat modern, tapi natural, busur, arrow, instinc dan menggunakan visi memahami aerodinamika arah angin dan lain-lain,” tuturnya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Prestasi panahan Arsa tidak hanya itu. Di tingkat nasional, Arsa juga menempati urutan nilai sekor tertinggi ke-3 dalam turnamen yang diadakan di Daarut Tauhid Bandung bergabung dengan para pemanah dewasa.
Selain itu, dalam even nasional Festival Keraton se-Nusantara yang diadakan di Keraton Kasepuhan Cirebon awal Oktober lalu, Arsa juga bergabung dalam kelas dewasa. Ia menempati urutan sekor tertinggi ke-2 dari 50 pemanah terbaik dari 12 provinsi. (R/R09/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri