Gansu, Cina, MINA – Pemerintah China telah melarang para siswa Muslim membawa atribut berbau agama di lingkungan sekolah, termasuk menghadiri acara keagamaan selama liburan musim dingin bagi para pelajar. Hal ini berlaku di sebuah wilayah bagian selatan Cina yang pendudukya mayoritas Muslim.
Pemberitahuan mengenai larangan tersebut dipublikasikan secara online oleh biro pendidikan Cina, menyusul upaya pemerintah menekan kebebasan beragama di negara tirai bambu itu.
Diberitakan Al Jazeera, siswa sekolah di kabupaten Linxia, provinsi Gansu yang merupakan rumah bagi banyak Muslim Hui, dilarang memasuki gedung-gedung keagamaan selama istirahat mereka.
Pengumuman itu juga menyebut, siswa dilarang membaca Al-Quran di kelas atau di gedung-gedung keagamaan, menegaskan semua pihak termasuk siswa dan guru harus memperhatikan pemberitahuan tersebut dan berusaha untuk memperkuat ideologi politik di tingkat sekolah, sebagaimana Cina mengadopsi ateisme dan komunisme.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Di Cina, peraturan baru mengenai urusan agama dikeluarkan pada Oktober tahun lalu, dan mulai berlaku Februari tahun ini, salah satu isinya membatasi kegiatan keagamaan di sekolah.
Selain Muslim, Pemerintah juga melarang program Sekolah Minggu di kota bagian tenggara, Wenzhou, bagi komunitas Kristen yang tinggal di area itu.(T/RE1/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)