Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siswa Muslim di Cina Dilarang Bawa Atribut Agama ke Sekolah

Rudi Hendrik - Jumat, 19 Januari 2018 - 14:50 WIB

Jumat, 19 Januari 2018 - 14:50 WIB

206 Views

Muslim Cina menghadiri shalat Idul Fitri di Masjid di kota Qingdao, Provinsi Shandong, China, 29 Juli 2014. (Foto: Alamy)

Muslim-Cina-menghadiri-shalat-Idul-Fitri-di-Masjid-di-kota-Qingdao-Provinsi-Shandong-China-29-Juli-2014..jpg" alt="" width="640" height="447" /> Muslim Cina menghadiri shalat Idul Fitri di Masjid di kota Qingdao, Provinsi Shandong, China, 29 Juli 2014. (Foto: Alamy)

Gansu, Cina, MINA – Pemerintah China telah melarang para siswa Muslim membawa atribut berbau agama di lingkungan sekolah, termasuk menghadiri acara keagamaan selama liburan musim dingin bagi para pelajar. Hal ini berlaku di sebuah wilayah bagian selatan Cina yang pendudukya mayoritas Muslim.

Pemberitahuan mengenai larangan tersebut dipublikasikan secara online oleh biro pendidikan Cina, menyusul upaya pemerintah menekan kebebasan beragama di negara tirai bambu itu.

Diberitakan Al Jazeera, siswa sekolah di kabupaten Linxia, provinsi Gansu yang merupakan rumah bagi banyak Muslim Hui, dilarang memasuki gedung-gedung keagamaan selama istirahat mereka.

Pengumuman itu juga menyebut, siswa dilarang membaca Al-Quran di kelas atau di gedung-gedung keagamaan, menegaskan semua pihak termasuk siswa dan guru harus memperhatikan pemberitahuan tersebut dan berusaha untuk memperkuat ideologi politik di tingkat sekolah, sebagaimana Cina mengadopsi ateisme dan komunisme.

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

Di Cina, peraturan baru mengenai urusan agama dikeluarkan pada Oktober tahun lalu, dan mulai berlaku Februari tahun ini, salah satu isinya membatasi kegiatan keagamaan di sekolah.

Selain Muslim, Pemerintah juga melarang program Sekolah Minggu di kota bagian tenggara, Wenzhou, bagi komunitas Kristen yang tinggal di area itu.(T/RE1/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Preneur
Asap mengepul di Lebanon selatan menyusul serangan Israel, di tengah permusuhan lintas batas yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, seperti yang terlihat dari Tirus, Lebanon selatan, 23 September 2024. (Al Arabiya)
Internasional
Timur Tengah
Internasional