Brussels, MINA – Sekelompok siswa sekolah menengah Katolik di Brussels, Belgia, mengejek Islam ketika mereka mengenakan jilbab dan sabuk bunuh diri sambil meniru gerakan shalat umat Islam, saat merayakan upacara kelulusan 100 hari sebelum akhir tahun sekolah.
Mahinur Ozdemir, seorang anggota parlemen independen dari Parlemen Regional Brussels, memberi komentar keras atas kasus ini kepada Anadolu Agency seperti dilansir The Muslim News, Sabtu (2/3).
“Sangat memalukan para siswa ini memilih tema ‘Islam dan Arab Saudi’ dan meniru gerakan shalat mengenakan jilbab dan ikat pinggang bom bunuh diri, karena itu menghubungkan Muslim dengan terorisme,” katanya.
Kepala sekolah Jan de Gendt dari College Paters Jozefieten, sekolah Katolik di Ghent tempat para siswa, membela tindakan mereka dan mengatakan itu adalah acara hiburan dan tidak bertujuan untuk memprovokasi atau membuat marah siapa pun.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Ozdemir mengatakan pernyataan kepala sekolah itu membenarkan peristiwa semacam itu dan mengarah ke Islamofobia.
“Apakah bebas mengenakan jilbab untuk hiburan, sementara dilarang mengenakannya di sekolah?” Ozdemir bertanya.
“Tidak dapat ditoleransi bahwa siswa mengenakan pakaian tradisional Arab dan menghubungkan Islam dan Muslim dengan terorisme dan kekerasan,” kata Coskun Beyazgul, kepala urusan agama di Belgia.
“Perilaku ini, yang tidak sesuai dengan budaya koeksistensi dan menyebabkan penyebaran persepsi Islam negatif di publik, dipandang sebagai manifestasi dari anti-Islam dan pidato kebencian,” tambahnya. (T/R11/P1)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
https://muslimnews.co.uk/news/islamophobia/belgium-students-mock-islam-dressed-suicide-bombers/
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur