Madrid, 19 Dzulhijjah 1437/21 September 2016 (MINA) – Pemerintah daerah di Valencia, Spanyol telah membatalkan larangan memakai hijab yang diberlakukan oleh sebuah sekolah setelah digugat oleh salah seorang siswi Muslim.
Departemen Pendidikan Valencia pada Selasa (20/9), telah memerintahkan Sekolah Menengah Atas Benlliure untuk mengizinkan Takwa Rejeb (22) mengenakan jilbab di kelas setelah ia memprotes bahwa larangan tersebut diskriminatif.
“Otoritas pendidikan telah menjamin hak-hak pendidikan siswa dan dia (Rejeb) bisa mengikuti semua pelajaran dengan menggunakan hijab,” kata Departemen Pendidikan Valencia dalam amar putusannya, Arab News melaporkan yang dikutip MINA.
Rejeb, yang mengambil kursus pariwisata profesional di sekolah tersebut, telah diberitahu pekan lalu bahwa sekolah melarang pemakaian penutup kepala atau hijab.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Tidak terima dengan kebijakan diskriminatif itu, Rajeb melayangkan gugatan dengan meminta bantuan kelompok pemantau SOS Racism.
“Saya lebih dari sekadar senang karena satu-satunya hal yang saya inginkan adalah menggunakan hak-hak saya untuk belajar,” kata Rejeb mengomentari putusan Departemen Pendidikan.
“Saya bukan sirkus manusia aneh, saya orang seperti yang lainnya, seorang pelajar,” tegas gadis yang lahir di kota timur Valencia dari orangtua Tunisia itu.
Sementara Departemen Pendidikan Kota Valencia menyatakan akan menyusun peraturan baru untuk menghindari kasus serupa terulang.
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Hingga berita ini ditulis belum ada komentar atau respons yang dikeluarkan oleh pihak SMA Benlliure menyusul pembatalan tersebut.
Muslim merepresentasikan sekitar 4% dari total 46,5 juta penduduk ‘Negeri Matador’. (T/P022/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza