Tulkarem, MINA – Selama 13 hari berturut-turut, penjajah Zionis Israel melanjutkan agresi dan pengepungan di kota Tulkarem, Tepi Barat, serta kampnya, yang memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.
Pasukan pendudukan mengirim lebih banyak bala bantuan militer ke kota Tulkarem dan kampnya, dari kamp militer Tsnaoz di sebelah barat kota, sambil menembakkan peluru tajam ke rumah-rumah warga.
WAFA pada Sabtu (8/2) melaporkan, pada malam hari pasukan pendudukan mengerahkan tentara infanteri di jalan-jalan di lingkungan selatan kota, melakukan operasi pencarian di antara gedung-gedung dan rumah-rumah.
Mereka selanjutnya dikerahkan di lingkungan timur di tengah pengepungan dan pembatasan ketat terhadap pergerakan warga. Para tentara menyerbu beberapa bangunan tempat tinggal dan mengubahnya menjadi pos militer, setelah memaksa penduduknya untuk pergi.
Baca Juga: Israel Masih Larang Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza
Sumber-sumber lokal melaporkan, mereka mendengar ledakan keras yang mengguncang kamp, disertai dengan tembakan senjata api yang hebat. Tapi mereka sulit mengetahui apa yang terjadi di sana, karena pengetatan pengepungan, pemadaman listrik, jaringan internet dan komunikasi yang dihancurkan oleh buldoser pendudukan.
Warga yang masih berada di rumah mereka di pinggiran kamp dalam kondisi kemanusiaan yang sulit terus memohon untuk diberikan kebutuhan dasar berupa air minum, makanan, obat-obatan dan susu bayi.
Pasukan pendudukan juga masih mengepung Rumah Sakit Pemerintah Martir Thabet Thabet di kota itu, merebut rumah-rumah dan bangunan tempat tinggal yang berdekatan dengannya, menghalangi kerja ambulans dan kru medis, serta menjadikan mereka sasaran pencarian dan investigasi lapangan, termasuk pasien. []
Baca Juga: Setelah Sepekan Serang Kota di Tepi Barat, Pasukan Zionis Akhirnya Mundur
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 183 Tahanan Palestina Dibebaskan Israel, Kondisi Kesehatan Mereka Memprihatinkan