Hamburg, MINA – Situs web sewa rumah Airbnb akhirnya mencabut larangan pada tuan rumah di platformnya untuk menerima muslimat berhijab, mahasiswi PhD di Hamburg, sebagai penghuni, setelah mendapat protes keras di berbagai media.
Mulanya web itu melarang setelah pemiliki rumah tersebut memberi tahu seorang wanita Muslim yang ingin menyewa rumahnya bahwa di tidak cocok tinggal di lingkungannya karena dia mengenakan jilbab.
Seperti dilansir kantor berita Rusia Sputnik, Rabu (3/10), mahasiswa Inggris berusia 25 tahun, Nurjahan Saleque, memutuskan untuk menyewa sebuah rumah melalui Airbnb untuk tinggal di Hamburg, Jerman, dan menemukan salah satu yang ia minati.
Saleque, seorang mahasiswa neuroscience, berencana tinggal sementara untuk menyelesaikan PhD-nya di Hamburg.
Baca Juga: Belgia Panggil Dubes Israel terkait Serangan terhadap Armada Global Sumud
Namun, setelah mengajukan permintaan untuk menyewa rumah, dia langsung ditolak oleh tuan rumah, Claudia. Saluque kemudian menghubungi Claudia melalui pesan pribadi dan meminta klarifikasi mengapa dia ditolak.
“Aku minta maaf, Nurjahan, tetapi ketika aku melihatmu mengenakan hijab, kurasa kau tidak akan cocok dengan lingkungan kami,” jawab Claudia.
Tuan rumah mencoba meredam situasi dengan mengatakan bahwa keputusan itu tidak bersifat pribadi. “Langkah saya tidak ada hubungannya dengan preferensi pribadi Anda. Hanya saja tetangga saya telah meminta saya untuk menghormati preferensi mereka, dan saya setuju untuk melakukannya. Kita semua harus patuh pada lingkungan kita dalam beberapa cara atau lainnya, dan saya ingin tetap berhubungan baik dengan tetangga saya,” kata Claudia.
Menghadapi diskriminasi itu, Saleque menghubungi Airbnb dan meluncurkan kampanye di laman Facebook-nya untuk menghapus tuan rumah tersebut dari daftar mereka.
Baca Juga: Menlu Sugiono Tekankan Lima Poin Konsensus ASEAN sebagai Kunci Penyelesaian Krisis Rohingya
Dalam tanggapannya pada Claudia, Saleque menyatakan kekecewaannya. Ia merujuk pada kebijakan antidiskriminasi Airbnb, yang melarang perusahaan menolak tamu “berdasarkan ras, warna kulit, etnis, asal kebangsaan, agama, orientasi seksual, identitas gender atau status perkawinan.”
Setelah diberitahu tentang insiden itu, Airbnb menghapus tuan rumah tersebut dari layanannya.
“Segera setelah kami mengetahui kejadian mengerikan ini, kami mengeluarkan tuan rumah tersebut dari komunitas kami dan menawarkan kepada tamu dukungan penuh kami,” kata juru bicara Airbnb baru-baru ini kepada BuzzFeed News.
“Semua pengguna Airbnb harus masuk ke Komitmen Komunitas kami dan memperlakukan semua orang di komunitas Airbnb dengan hormat dan tanpa penilaian atau bias,” tambah juru bicara itu.
Baca Juga: Serikat Pekerja Italia Serukan Mogok Massal Dukung Flotilla Kemanusiaan Gaza
Untuk diketahui, Airbnb adalah jaringan pasar daring dan penginapan rumahan sejawat yang memungkinkan pengguna mendaftarkan atau menyewa properti untuk digunakan dalam jangka pendek. Harga sewanya ditetapkan oleh pemilik properti. (T/R11/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
airbnb-bans-host-who-told-hijabi-woman-she-wouldnt-fit/">https://www.google.com/amp/s/sputniknews.com/amp/society/201810031068570586-airbnb-bans-host-who-told-hijabi-woman-she-wouldnt-fit/
Baca Juga: Israel Culik 443 Relawan Global Sumud Flotilla di Laut Mediterania