Jakarta, 3 Rabiul Awal 1437/14 Desember 2015 (MINA) – Pelapor Khusus HAM Palestina untuk PBB Makarim Wibisono mengungkapkan Israel sedang berusaha melakukan perubahan demografis di Yerusalem (Al-Quds) dengan terus melakukan upaya mengeluarkan warga dari area kota suci itu agar supaya secara perlahan dikuasai mayoritas Yahudi dan pemukim ilegal.
Menurutnya, ada upaya untuk membuat orang Palestina di area yang diperebutkan itu tidak kerasan dan pindah dengan cara apapun.
Makarim mencontohkan ada daerah di Yerusalem Timur yang dikenal dengan kesuburannya, sumber sayur mayur banyak diproduksi di area hijau itu. Namun di sebelah utaranya Israel membangun permukiman untuk 45 ribu orang, di sebelah timurnya untuk 25 ribu orang, di mana tempat pembuangan kotorannya dialirkan ke daerah yang subur itu sehingga banyak warga Palestina yang tidak lagi memproduksi secara layak tanaman dari sana, bahkan banyak yang keracunan dari produksi area itu.
“Banyak juga warga Palestina janda yang hanya tinggal dengan anaknya sementara ayahnya meninggal karena perlawanan, jadi mereka sering diberi gas-gas yang bau dan membuat tidak betah,” ujar Makarim kepada wartawan di sela-sela konferensi internasional seputar Yerusalem di Jakarta, Senin (14/12).
Baca Juga: Pasukan Israel Rusak Jalan Palestina di Yerusalem, Timbulkan Kemacetan Parah
Makarim melanjutkan contoh lainnya di mana banyak para remaja Palestina yang melakukan perlawanan kepada tentara Israel ketika mereka sedang beroperasi di area penduduk, dengan melempari batu kepada mobil militer mereka. Biasanya, katanya, tentara mendiamkan hal itu, namun malam atau esok harinya para tentara akan kembali dan mengambil secara paksa para pemuda maupun anak-anak itu dari rumah mereka untuk kemudian mereka penjarakan.
Mantan Duta Besar RI untuk PBB tersebut mengatakan masih banyak kekerasan dan diskriminasi serupa yang dilakukan Israel kepada rakyat Palestina di tanah mereka untuk membuat mereka pindah, dan situasi tersebut semakin berbahaya karena menyangkut HAM dan hak warga untuk tinggal di tanahnya.
“Tidak ada jalan lain selain dorongan internasional untuk mendorong jalan keluar dari permasalahan ini,” ujarnya.
Menurutnya, pelanggaran HAM di tanah Palestina bisa diselesaikan seperti halnya kasus apartheid di Afrika yang tinggal sejarah karena adanya perhatian dan upaya serius dari dunia internasional.
Baca Juga: Perusahaan Telekomunikasi Mulai Beroperasi di Gaza
“Saya yakin isu Palestina yang ini bisa dilakukan dengan cara yang sama,” katanya.(L/P007/R04/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Qatar Luncurkan Bantuan 12,5 Juta Liter BBM ke Gaza
Baca Juga: Lebih Dari 6.000 Jamaah Haji Palestina Akan Berangkat Tahun Ini