Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Slovenia Dukung Indonesia Jadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB

Septia Eka Putri - Jumat, 1 Desember 2017 - 03:45 WIB

Jumat, 1 Desember 2017 - 03:45 WIB

144 Views ㅤ

Foto; Kemlu

Slovenia.jpg" alt="" width="1024" height="511" /> (Foto: Kemlu)

Ljubljana, Slovenia, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Slovenia, Karl Erjavec mengatakan Slovenia akan mendukung pancalonan Indonesia sebagai Anggota Tidak tetap Dewan Keamanan PBB Periode 2019-2020.

Hal tersebut disampaikan Menlu Karl Erjavec ketika menerima Wakil Menlu RI, Dr. A.M. Fachir, yang bertindak sebagai Utusan Khusus Pemerintah RI untuk pencalonan Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020, Rabu (29/11). Demikian siaran pers Kemlu yang dikutip MINA, Kamis (30/11).

“Indonesia mengapresiasi dukungan Slovenia dan tentunya apabila nanti terpilih, akan memenuhi komitmen melibatkan semua negara dalam mempromosikan kerja sama inklusif dalam bidang perdamaian dan keamanan,” kata Wamenlu Fachir.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak juga membicarakan sejumlah hal yang menjadi kepentingan kedua negara, termasuk peningkatan kerja sama maritim, investasi dan perdagangan, industri kreatif dan pemanfaatan IT, telekomunikasi, kesehatan termasuk telemedicine, farmasi, serta people-to-people contact.

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Khusus untuk kerja sama maritim, Menlu Slovenia menawarkan pemanfaatan Pelabuhan Koper yang telah dilengkapi sarana pendukung modern sebagai pintu masuk ekspor Indonesia ke kawasan Eropa Tengah dan Timur.

Pelabuhan Koper dewasa ini telah dimanfaatkan secara signifikan oleh Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan sebagai pintu masuk ke kawasan yang dianggap lebih efisien dan menguntungkan.

Sepakat dengan Wamenlu Fachir mengenai pentingnya peningkatan nilai perdagangan dan people-to-people contact, Menlu Slovenia mengatakan, Slovenia juga akan membantu mendorong penyelesaian negosiasi IE-CEPA dan bebas visa Schengen untuk WNI.

Saat ini masih cukup banyak potensi kerja sama ekonomi Indonesia dan Slovenia yang belum tergali, oleh karena itu, kedua pihak sepakat untuk melibatkan pebisnis dalam tiap kunjungan tingkat tinggi dan segera mengintensifkan business meeting antara para pelaku usaha kedua negara.

Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza

Nilai perdagangan bilateral Indonesia dan Slovenia pada tahun 2016 mencapai USD 102, 8 juta. Komoditas ekspor utama Indonesia ke Slovenia di antaranya karet, batu bara, minyak hewani dan nabati, kertas serta bahan kain yang dirajut. (R/R07/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Palestina
Palestina