SMK Penyumbang Pengangguran Terbesar

, MM (Foto: MINA/Zaenal Muttaqin)

, 13 Rajab 1438/10 April 2017 (MINA) – Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja RI, Nur Nadhifah mengungkapkan, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan () menjadi penyumbang terbanyak angka pengangguran di Indonesia.

“Banyak yang lulus SMK tidak bekerja, sehingga menjadi penyumbang angka pengangguran,” katanya saat menghadiri kegiatan Job Fair Mini di SMK Al Huda Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin (10/4).

Menurutnya, setelah lulus SMK semestinya dapat langsung bekerja. Tetapi banyak yang tidak diterima saat melamar pekerjaan. “Itu artinya SMK menjadi penyumbang angka pengangguran,” ujar Nadhifah.

Dikatakan, hal itu terjadi karena masalah peluang kerja dan juga kompetensi lulusan SMK yang tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Pendidikan selama tiga tahun di SMK ternyata tidak membuat lulusannya siap untuk bekerja sesuai bidangnya.

“Bahkan ternyata setelah lulus SMK justru masuk ke Balai Latihan Kerja (BLK),” kata Nadhifah.

Banyak lulusan SMK masuk BLK untuk belajar skill atau keahlian lagi. Kondisi itu juga berdampak, pada angkatan kerja lain yang semestinya dapat belajar keahlian di BLK menjadi tersingkir.

“Ini harus kita benahi terus, kita akan melakukan kerja sama dengan Kementerian Pendidikan untuk mengatur kurikulum, agar anak-anak lulusan SMK dapat memiliki skill yang siap untuk kerja,” tutur Nadhifah.

Angka pengangguran tinggi juga bukan berarti peluang kerja sedikit. Justru saat ini banyak peluang kerja, hanya informasinya yang tidak sampai ke masyarakat.

“Melalui Job Fair ini salah satu upaya Kementerian Tenaga Kerja untuk mendekatkan perusahaan dengan para pencari kerja,” ucap Nadhifah.

Pembukaan Job Fair Mini SMK AL Huda Bumiayu, dilakukan oleh Bupati Brebes, Hj Idza Priyanti. Hadir pada acara pembukaan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, DR Tahroni,  Staf Ahli Bidang Kesra, Dra Laely Mulyani MPd dan pejabat Muspika Bumiayu. (L/B05/ P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)