Tel Aviv, MINA – Menteri Keuangan Israel sayap kanan, Bezalel Smotrich, mengatakan Israel telah berbagi “rencana bisnis” dengan pemerintahan Donald Trump untuk mengubah Jalur Gaza menjadi “bonanza properti”.
Menurut beberapa media berita Israel, Smotrich mengatakan dalam sebuah konferensi pembaruan perkotaan di Tel Aviv pada Rabu (17/9), Israel telah melaksanakan “tahap pertama pembaruan perkotaan” dengan menghancurkan Gaza, dan sekarang sedang menyusun rencana untuk mulai membangunnya kembali. Quds News melaporkan.
“Kami telah membayar banyak uang untuk perang ini. Kami harus melihat bagaimana kami membagi tanah dalam persentase,” kata Smotrich,
“Ada rencana bisnis, yang disusun oleh orang-orang paling profesional di sini, yang ada di meja Presiden Trump,” tambahnya.
Menteri sayap kanan ekstrem itu mengatakan peluang itu “akan terbayar,” dan ia “telah memulai negosiasi dengan Amerika.”
Komentar Smotrich muncul beberapa bulan setelah Presiden Donald Trump mengumumkan pada bulan Februari AS akan “mengambil alih” Jalur Gaza dan mengubahnya menjadi “Riviera Timur Tengah”, sambil secara paksa memindahkan warga Palestina ke negara lain.
Rencana Trump tersebut disambut dengan kecaman internasional pada saat itu, termasuk dari Palestina, dunia Arab, dan sebagian besar komunitas internasional.
Pada bulan Juli, Smotrich berbicara di sebuah konferensi Knesset yang bertajuk “Riviera Gaza, dari visi menjadi kenyataan”, di mana para peserta mempresentasikan rencana untuk membangun kembali permukiman ilegal Israel di Jalur Gaza.
Baca Juga: Aktivis Global Sumud Flotilla Umumkan Mogok Makan di Penjara Israel
Di sana, ia mengatakan bahwa Gaza akan menjadi “bagian tak terpisahkan dari Negara Israel.”
Pada bulan Juli, Smotrich mengklaim visinya mendapat dukungan Trump.
Namun, tujuh bulan kemudian, sebuah rencana Gaza pascaperang yang beredar di Washington pada awal September menunjukkan proposal untuk mengubah daerah kantong itu menjadi pusat penghasil pendapatan seperti Dubai dengan menggunakan pengawasan massal, penggusuran penduduk, dan perampasan lahan.
Proposal yang telah dirinci tersebut mewujudkan rencana “Gaza Riviera” yang digagas Trump, termasuk resor kelas dunia dan pulau-pulau buatan, dengan warga Palestina dibayar $5.000 per orang untuk meninggalkan tanah mereka.
Baca Juga: Hamas Setujui Sebagian Rencana Trump dengan Catatan Perlu Negosiasi
Proposal rekonstruksi Gaza pertama kali dilaporkan oleh The Financial Times dan kemudian dipublikasikan secara lengkap oleh The Washington Post.
Proposal tersebut dilaporkan dipimpin oleh Michael Eisenberg, seorang kapitalis ventura Israel-Amerika, dan Liran Tancman, seorang pengusaha teknologi Israel dan mantan perwira intelijen militer.
Duo ini merupakan bagian dari kelompok informal pejabat dan pebisnis Israel yang pertama kali menggagas Yayasan Kemanusiaan Gaza yang banyak ditentang pada akhir tahun 2023. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Gagas Zona Aman di Gaza Selatan, PBB: Konyol