Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Smotrich: Siapa Pun yang Tidak Pergi dari Kota Gaza akan Mati Kelaparan

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 39 detik yang lalu

39 detik yang lalu

0 Views

Menteri Keuangan Israel dan pemimpin Zionisme Nasional, Bezalel Smotrich, (Foto: Anadolu)

Tel Aviv, MINA – Menteri Keuangan sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich dilaporkan telah memerintahkan panglima militer Eyal Zamir untuk “mengepung” Kota Gaza, dengan mengatakan siapa pun yang tidak mengungsi akan mati kelaparan atau menyerah.

Hal ini terjadi di tengah pasukan Israel yang semakin masuk ke dalam kota sebagai bagian dari rencana untuk menduduki wilayah tersebut, dan memaksa sekitar satu juta orang mengungsi. Demikian dikutip dari Quds News.

“Kami memerintahkan Anda [untuk melakukan] operasi cepat. Menurut pendapat saya, Anda bisa mengepung mereka. Siapa pun yang tidak mengungsi, jangan biarkan mereka,” kata Smotrich, menurut berita Channel 12.

“Tanpa air, tanpa listrik, mereka bisa mati kelaparan atau menyerah. Inilah yang kami inginkan dan Anda mampu [melakukannya],” ujarnya.

Baca Juga: WHO: 15.600 Pasien di Gaza Butuh Penanganan Medis Mendesak

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, juga memperingatkan pekan lalu bahwa “segera, gerbang neraka akan terbuka” dan “Kota Gaza akan menjadi Rafah dan Beit Hanoun.”

“Sebentar lagi, gerbang neraka akan terbuka” jika Hamas tidak menyetujui “persyaratan Israel untuk mengakhiri perang, terutama pembebasan semua sandera dan pelucutan senjata mereka,” kata Katz.

“Jika mereka tidak setuju, Gaza [Kota], ibu kota Hamas, akan menjadi Rafah dan Beit Hanoon,” tambahnya, merujuk pada dua kota di Jalur Gaza yang hancur lebur akibat operasi Israel sebelumnya.

Rencana Pendudukan Kota Gaza

Baca Juga: Serangan Pejuang Tewaskan Tentara Penjajah Israel di Khan Yunis

Kabinet keamanan Israel dua pekan lalu menyetujui rencana untuk merebut Kota Gaza, meskipun ada kecaman internasional dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan negara-negara lain.

Rencana tersebut dilaporkan melibatkan pemindahan paksa sekitar satu juta penduduk ke selatan sebelum mengepung kota dan melancarkan serangan ke daerah permukiman, diikuti dengan perluasan ke kamp-kamp pengungsi di Gaza tengah.

Pada Kamis, Netanyahu mengatakan ia akan memberikan persetujuan akhir untuk merebut Kota Gaza meskipun ada pembicaraan untuk negosiasi.

Berbicara kepada tentara di dekat Gaza, Netanyahu mengatakan ia masih bersikeras menyetujui rencana untuk merebut Kota Gaza, pusat padat penduduk di jantung enklave Palestina, menggusur paksa hampir satu juta orang dan melakukan pembongkaran sistematis rumah-rumah Palestina.

Baca Juga: Jumlah Syahid di Gaza per 23 Agustus 2025 Capai 62.622 Jiwa

Operasi skala besar di Kota Gaza dapat dimulai dalam beberapa hari setelah Netanyahu memberikan persetujuan akhir.

Pasukan Israel telah meningkatkan serangan di sana, dan ribuan warga Palestina telah meninggalkan rumah mereka ketika tank-tank Israel semakin dekat ke Kota Gaza selama 12 hari terakhir. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: 12 Warga Gaza Syahid oleh Serangan Zionis di Khan Younis

 

Rekomendasi untuk Anda