Soal Aksi Mahasiswa, Presiden Panggil Menristekdikti

Jakarta, MINA – Aksi unjuk rasa dari berbagai kampus yang dilakukan serentak di depan Gedung DPR/MPR, Senayan pada Salasa (24/9) untuk menolak beberapa undang-undang yang dinilai kontroversial dan tidak berpihak kepada masyarakat, menjadi sorotan pemerintah.

Terkait aksi mahasiswa bersama elemen masyarakat yang tidak hanya dilakukan di DPR pusat, melainkan DPRD di beberapa daerah, berakhir ricuh.

Menyikapi hal ini, Joko Widodo (Jokowi) memanggil Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi () Mohamad Nasir untuk datang ke Istana Negara, Jakarta pada Kamis (26/9) pagi.

“Presiden memanggil untuk memberikan nasehat kepada saya soal mahasiswa yang demo, kata Presiden ‘tolong mahasiswa diajak bicara dengan baik’, jangan sampai melakukan anarkis, dan jangan sampai mahasiswa melakukan tindakan-tindakan yang inkonstitusional,” kata Nasir kepada awak media di Kantor Kemenristekdikti.

Selain mengajak dialog mahasiswa, Presiden juga menekankan agar ke depannya tidak ada lagi mahasiswa yang turun ke Jalan untuk melakukan aksi.

“Oleh karena itu saya mengajak semua rektor seluruh Indonesia tolong betul-betul jangan kerahkan mahasiswa untuk demo. Ajak semua (mahasiswa) kembali ke kampus untuk dialog, jangan dibiarkan (unjuk rasa), jangan dilepas, jika terjadi, rektor yang bertanggung jawab hal ini,” ujar Nasir.

Menurutnya, mahasiswa sebagai insan akademi yang memiliki intelektual tinggi jangan sampai terprovokasi oleh isu-isu politik.

“Jangan sampai mahasiswa turun ke jalan, karena dia adalah orang insan akademik, insan yang dianggap intelektual. Lah mereka kalau turun jalan terus yang lain kaya apa? Lah kalau memang tidak sesuai secara konstitusi apanya yang kita bicarakan agar bisa berjalan dengan baik. Saya berharap para mahasiswa jangan terpengaruh oleh isu politik. Saya mendorong mahasiswa jangan sampai turun jalan lagi,” tambahnya. (L/R10/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.