Soal Klaim Yerusalem, ICMI: AS Terbukti Tak Dipercaya Jadi Pemberi Solusi

Foto:

Jakarta, MINA – Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI)  Jimly Asshiddiqie mengutuk keras pernyataan sikap Presiden Amerika Serikat () Donald Trump yang mengakui di Palestina sebagai ibukota Israel.

“Dengan keputusannya tersebut, Amerika Serikat berpotensi tidak dipercaya lagi oleh negara-negara internasional sebagai bangsa yang memberikan solusi terhadap masalah kemanusiaan global,” ujarnya. Demikian keterangan pers ICMI yang diterima MINA, Rabu (20/12).

Menyikapi itu, ICMI mengajak segenap rakyat Indonesia agar melawan sikap pernyataan Donald Trump.

Menurut Jimly, klaim dan pernyataan Donald Trump merupakan pelanggaran terhadap perjanjian internasional dan berakibat kepada hubungan internasional antar negara.

“Jelas itu pemutusan sepihak. Melanggar resolusi PBB dan akan menimbulkan dampak terhadap stabilitas negara,” Jimly mengungkapkan.

Diketahui, keputusan Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel disambut gelombang kecaman dan kritik dari berbagai penjuru dunia.

Amerika menjadi negara pertama di dunia yang secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Para pemimpin dari dunia Muslim dan masyarakat internasional lain melontarkan kemarahan mereka dan memperingatkan bahwa sikap itu menimbulkan potensi kekerasan dan pertumpahan darah.

Donald Trump juga mengumumkan rencana pemindahan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Tel Aviv, Israel ke Yerusalem.(L/R04/RS3)

 

Mi’raj News Agency (MINA) 

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.