Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal Krisis Diplomatik Qatar, ICMI Ingin Negara-negara Islam Islah

IT MINA - Sabtu, 10 Juni 2017 - 11:33 WIB

Sabtu, 10 Juni 2017 - 11:33 WIB

256 Views

Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri ICMI Ir Muhammad Najib (Foto:dok)

Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri ICMI Ir Muhammad Najib. (Foto:dok)

Jakarta, 15 Ramadhan 1438/10 Juni 2017 (MINA) – Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) bersikap netral menyoal kisruh diputusnya hubungan diplomatik negara-negara Arab dengan Qatar. Sikap ICMI tersebut selaras dengan organisasi Islam lainnya maupun Pemerintah Indonesia.

ICMI justru berpikir mengenai solusi serta bantuan menyangkut krisis hubungan diplomatik antara Qatar dengan negara-negara Arab dan Teluk lainnya agar bisa melakukan rekonsiliasi atau islah.

“Saya kira ICMI, MUI dan Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam posisi yang sama, yaitu netral. Selain itu kita harus membantu antara Qatar dan negara-negara teluk lainnya yang memutuskan hubungan diplomatik bisa segera dilakukan islah atau rekonsiliasi,” kata Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri ICMI Ir Muhammad Najib seperti yang dilaporkan laman resmi ICMI dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu (10/6).

Menurut Najib, seharusnya sesama negara muslim seharusnya bisa menjadi contoh baik untuk ikut menyelesaikannya masalah diplomatik tersebut. Jangan justru sebaliknya, ucap Najib, mudah diadu oleh negara yang mayoritas masyarakatnya non Islam dengan beragam kepentingannya.

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

“Banyak negara-negara non muslim yang berkepentingan mengadu domba di antara negara-negara Islam. Apakah itu kepentingannya karena politik atau kepentingan ekonomi. Ini memang tidak mudah di identifikasi,” ujar Najib.

Najib menjelaskan, negara-negara Islam dirasakan tidak pernah bersatu sejak adanya negara Israel. Padahal, ucap Najib, negara Israel amat mendapat dukungan dari negara-negara-negara Barat yang mayoritas non Islam.

“Dulu pendukung utamanya adalah Inggris dan Prancis. Belakangan ke Amerika, tujuannya satu untuk memecah belah negara Islam,” ujar Najib.

Diketahui, sebanyak tujuh negara Islam menyatakan memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar karena dianggap mengganggu keamanan kawasan Teluk. Qatar juga disebut mendukung aksi-aksi yang dilakukan kelompok teroris ISIS. (T/R02/R01)

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia