Jakarta, 6 Jumadil Akhir 1437/15 Maret 2016 (MINA) – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menjelaskan terkait pelantikan Konsul Kehormatan Indonesia yang berkedudukan di Ramallah, Palestina, yang harus dilakukan di KBRI Amman, Yordania.
“Mission accomplished, it’s done. It’s done dalam artian bahwa regardless apapun yang dilakukan oleh Israel untuk tidak mengizinkan saya masuk ke Ramallah, tetapi pelantikan Konsul Kehormatan kita di Ramallah tetap dilakukan di KBRI kita di Aman,” kata Menlu Retno Marsudi pada media massa di halaman Istana Merdeka, sesudah melapor pada Presiden Djoko Widodo, Selasa (15/3) siang.
Retno mengaku sudah memperhitungkan adanya penolakan Israel saat dirinya memasuki wilayah Ramallah, dan menurutnya, ia telah membuat keputusan keputusan yang tepat.
Retno menyatakan, misi yang diberikan Presiden adalah melantik konsul kehormatan.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
“Dan pelantikan itu tetap dapat dilaksanakan dengan kehadiran Menteri Luar Negeri Palestina yang melakukan perjalanan via darat dari Ramallah menuju ke Aman. Jadi intinya mission accomplished,” ujarnya.
Menanggapi pertanyaan apakah ada pembicaraan sebelumnya agar ia bisa melakukan pelantikan tersebut dengan pejabat Israel, Retno menegaskan bahwa ia tidak perlu melakukan hal tersebut.
“Saya kan tidak perlu melakukan pembicaraan dengan Israel untuk melakukan Konsul Kehormatan, ini adalah di Ramallah, ini adalah urusan Indonesia dengan Palestina,” tegasnya.
Menlu menambahkan, ia tidak pernah menerima informasi apapun dan permintaan izin dilakukan dengan pemerintah Yordania.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Mission accomplished (misi sudah selesai,) itu yang paling penting. Apapun yang dilakukan untuk mencegah saya sampai ke Ramallah untuk menghalangi ternyata tidak berhasil karena pelantikan tetap dapat dijalankan dengan kehadiran Menteri Luar Negeri Palestina. Jadi apa namanya, ini satu capaian politik yang sangat bagus,” imbuhnya.
Menlu menjelaskan, keberadaan Konsul Kehormatan ini penting dan salah satu tugasnya adalah untuk melihat potensi ekonomi Indonesia di Palestina. Dalam bidang ekonomi, perdagangan Indonesia-Palestina menunjukkan tren yang meningkat.
Dia mencontohkan, pada tahun 2014-2015 tren peningkatan perdagangan mencapai 300%.
“Kemarin saya bicara dengan importir, misalnya mi instan Indonesia ke Palestina. Jadi untuk wilayah yang ada di Tepi Barat, salah satu contoh Indonesia mengekspor 15 kontainer mi instan ke wilayah itu,” jelas Menlu pada wartawan.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Proteksi WNI
Menlu menjelaskan keberadaan Konsul Kehormatan ini untuk proteksi terhadap Warga Negara Indonesia yang berkunjung ke wilayah Palestina. Ia menyebutkan, dalam satu tahun terdapat 50.000 orang Indonesia yang melakukan perjalanan ke Palestina.
“Jadi dengan adanya Konsul Kehormatan, Warga Negara Indonesia kan merasa lebih nyaman, kalau terjadi apa-apa ada alamat dan ada kontak orang yang dapat diraih sesegera mungkin,” terang Menlu.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ahad (13/3), Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi melantik Konsul Kehormatan pertama Indonesia di Palestina, Maha Abu-Shusheh, yang berkedudukan di Ramallah, di Amman, Yordania.
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Upacara pelantikan yang dilaksanakan di KBRI Amman, dihadiri oleh Menlu Palestina Dr. Riyad al-Maliki, para Duta Besar negara-negara ASEAN dan OKI di Amman, Ketua Komisi I DPR-RI Mahfudz Siddiq, Duta Besar RI untuk Yordania Teguh Wardoyo, serta para tokoh dan pejabat pemerintahan Palestina dan Yordania.
Pelantikan di KBRI Amman itu terpaksa dilakukan karena beberapa saat menjelang keberangkatan Menlu Retno beserta delegasi menuju Ramallah, Palestina, Israel tidak memberikan izin over flight bagi helikopter Angkatan Udara Yordania yang akan membawa Menlu.
Tidak diberikannya izin over flight tersebut tidak menyurutkan determinasi Indonesia untuk melantik Konsulat Kehormatan RI di Ramallah. Dengan pengaturan yang sangat cepat maka pelantikan dapat dilakukan di Amman dengan lancar.
Dibukanya Konsul Kehormatan RI di Ramallah merupakan konsul kehormatan pertama di antara 41 kedutaan besar dan konsul asing di Rammallah. Sedangkan Konsul Kehormatan asing di Palestina lainnya berada di Bethlehem, Israel.(T/R05/P2)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)