London, MINA – Sedikitnya tujuh tentara Suriah dan 16 pejuang sekutu tewas oleh serangan Israel yang menargetkan gudang senjata, Rabu dini hari (13/1). Serangan tersebut paling mematikan sejak 2018, menurut lembaga pengawas.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan, Angkatan Udara Israel melakukan lebih dari 18 serangan terhadap beberapa sasaran di daerah yang membentang dari kota timur Deir Az Zor hingga gurun al-Bukamal di perbatasan Suriah-Irak.
SOHR mengatakan, paramiliter yang tergabung dalam gerakan Hizbullah Lebanon dan Brigade Fatimiyah, yang terdiri dari pejuang Afghanistan pro-Iran, beroperasi di wilayah tersebut.
Penyerangan tersebut juga melukai 28 tentara dan anggota milisi, beberapa di antaranya mengalami kritis, Al Jazeera melaporkan.
Baca Juga: Langgar Gencatan Senjata, Israel Serang Lebanon Tewaskan Satu Warga
Seorang pejabat senior intelijen AS yang mengetahui serangan itu mengatakan kepada The Associated Press, serangan itu dilakukan atas intelijen yang disediakan oleh Amerika Serikat dan menargetkan serangkaian gudang di Suriah yang digunakan sebagai bagian dari tempat untuk menyimpan dan menggelar senjata Iran.
Pejabat itu mengatakan, gudang itu juga berfungsi sebagai saluran pipa untuk komponen yang mendukung program nuklir Iran.
Militer Israel tidak segera berkomentar.
Kantor berita nasional Suriah SANA melaporkan serangan itu tetapi tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Baca Juga: Prabowo, Pangeran MBS Serukan Aksi Nyata Hentikan Krisis Gaza
“Pada pukul 1:10 pagi [23:10 GMT], musuh Israel melakukan serangan udara di kota Deir Ezzor dan wilayah Al Bukamal,” kata SANA, mengutip sumber militer. (T/RI-1/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran Hentikan Kerja Sama dengan Badan Atom Dunia IAEA