London, MINA – Hampir sembilan tahun perang saudara di Suriah telah menewaskan lebih dari 380.000 orang, termasuk lebih dari 115.000 warga sipil, lembaga pengamat perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) merilis jumlah korban baru pada Sabtu (4/1).
SOHR berbasis di Inggris, tetapi memiliki jaringan sumber di seluruh Suriah. Lembaga itu mengatakan, jumlah korban termasuk sekitar 22.000 anak-anak dan lebih dari 13.000 perempuan.
Konflik di Suriah berkobar setelah protes anti-pemerintah yang belum pernah terjadi sebelumnya di kota selatan Daraa pada 15 Maret 2011.
Demonstrasi kemudian menyebar ke seluruh Suriah dan secara brutal ditekan oleh rezim, memicu konflik bersenjata multifront yang telah menarik pemberontak dan kekuatan asing.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Konflik telah menggusur atau mengirim ke pengasingan sekitar 13 juta warga Suriah, menyebabkan kehancuran bernilai miliaran dolar.
Data korban terakhir SOHR keluarkan pada Maret tahun lalu, menewaskan lebih dari 370.000 orang.
Data terbaru termasuk lebih dari 128.000 pejuang pro-Pemerintah Suriah dan non-Suriah.
Lebih dari setengah dari mereka adalah tentara Suriah, sementara 1.682 berasal dari kelompok Hizullah Lebanon, yang anggotanya telah berperang di Suriah sejak 2013.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Perang juga telah merenggut nyawa lebih dari 69.000 pemberontak oposisi dan pejuang yang dipimpin Kurdi.
Perang juga menewaskan lebih dari 67.000 militan, terutama dari ISIS dan Hayat Tahrir Al-Sham (HTS), kelompok yang didominasi oleh mantan afiliasi Al-Qaeda Suriah.
Total korban tewas tidak termasuk sekitar 88.000 orang yang meninggal karena penyiksaan di penjara pemerintah atau ribuan orang yang hilang setelah diculik oleh semua pihak dalam konflik. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)