Bethlehem, MINA – Sebanyak 32 tahanan Palestina di penjara Ofer melakukan aksi mogok makan mulai Senin (12/10) sebagai solidaritas terhadap tahanan Maher Al-Akhras.
Seperti dikutip Ma’an News, Selasa (13/10) Maher Al-Akhras telah melakukan mogok selama 78 hari sebagai protes terhadap penahanan administratifnya, sampai terbaring di Rumah Sakit Kaplan karena kondisi kesehatannya yang serius.
Otoritas Penjara Israel mengatakan, perilaku para tahanan ini merupakan pelanggaran terhadap aturan di penjara, sehingga mereka akan dihukum dan dipindahkan ke ruang isolasi ditempatkan di sel kosong tanpa peralatan apapun.
Otoritas penjara juga menyebut para tahan yang mogok makan tidak berstatus penahanan administratif, oleh karena itu tidak dianggap bersangkutan dengan Otoritas Penjara.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Kami bertindak terhadap setiap pelanggaran disiplin, termasuk pembangkangan keputusan yang disengaja, dan kami akan menanggapi secara tegas dan profesional untuk aksi mogok makan ini, bahkan selama situasi yang sangat kompleks terkait dengan menghadapi virus Corona,” Otoritas Penjara menambahkan dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, Mahkamah Agung Israel memutuskan untuk membebaskan al-Akhras pada tanggal 26 bulan depan. (T/B04/P1`)
Mi’raj news Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon