Paris, MINA – Enam mahasiswa Science Po, salah satu universitas bergengsi di Paris, Perancis mulai melakukan aksi mogok makan sebagai bentuk solidaritas terhadap korban genosida Israel di Gaza, Palestina.
Mogok makan itu dilakukan oleh anggota Komite Mahasiswa Pro-Palestina pada Jumat (3/5), sementara pengunjuk rasa lainnya menggelar aksi duduk damai dengan menutup kampus selama satu hari.
Dalam surat yang diterima pengelola gedung Institut des Sciences Politiques de Paris (populer dengan sebutan Science Po), mahasiswa pro-Palestina juga menginisiasi beberapa aksi lagi untuk mendesak pemerintah Prancis menghentikan genosida rakyat Palestina di Gaza yang dilakukan Israel.
Seorang anggota komite mahasiswa yang mengidentifikasi dirinya sebagai Hicham mengatakan, aksi mogok makan akan terus berlanjut sampai Dewan Universitas melakukan pemungutan suara untuk mengadakan penyelidikan terhadap kemitraannya dengan universitas-universitas Israel, mengutip New Straits Times, Sabtu (4/5).
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat
Mahasiswa juga menuntut pihak universitas mengeluarkan pernyataan yang mengutuk Israel, mengakhiri kerja sama dengan perguruan tinggi Yahudi dan lembaga yang terlibat dalam penindasan sistematis terhadap rakyat Palestina.
Penjabat administrator Sciences Po, Jean Basseres, mengatakan dia telah menolak tuntutan mahasiswa itu selama debat dengan mahasiswa yang diadakan di universitas tersebut.
Ketua sayap kanan otoritas regional Paris Valerie Pecresse untuk sementara waktu menangguhkan pendanaan ke Sciences Po sejak awal pekan ini karena protes tersebut. Ia mengutuk solidaritas pro-Palestina itu serta menyebut unjuk rasa itu sebagai tindakan radikan anti-Semitisme.
Al Arabiya melaporkan, sejumlah polisi memasuki universitas Sciences Po di Paris pada Jumat lalu untuk mengusir puluhan mahasiswa yang melakukan aksi damai pro-Palestina di aula depan.
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait
Aksi pro-Palestina semakin meluas digelar oleh mahasiswa dari berbagai universitas di Eropa dan Amerika.
Di Swiss, puluhan mahasiswa pro-Palestina mengambil alih aula gedung Geopolis Universitas Laussane (UNIL), menuntut pihak kampus memboikot lembaga-lembaga Israel dan gencatan senjata permanen di Gaza.
Penyelenggara mengatakan mereka mengikuti contoh mobilisasi yang dilakukan di Kanada, AS, dan Prancis.
Universitas California, Los Angeles, mengumumkan bahwa perkuliahan pada Jumat akan diadakan dari jarak jauh setelah polisi membubarkan kamp protes di sana dan menangkap lebih dari 200 orang dalam aksi pro-Palestina.[]
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Enam Pejabat Senior Hamas
Mi’raj News Agency (MINA)