Mogadishu, MINA – Kantor Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) di Somalia mengatakan, mereka membutuhkan $131,4 juta untuk membantu 882.000 orang di seluruh negara Tanduk Afrika itu.
“Tingkat pendanaan tetap rendah di seluruh sektor,” kata badan PBB itu dalam sebuah pernyataan Jumat (5/8),
FAO menambahkan bahwa upaya pencegahan kelaparan yang mencakup 55 dari 90 distrik Somalia hanya didanai 46%, Anadolu Agency melaporkan.
Badan itu menyatakan keprihatinannya atas situasi kekeringan di Somalia, ia menggarisbawahi kerentanan rumah tangga yang terkena dampaknya.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
“Kita tidak bisa menunggu kelaparan diumumkan; kita harus bertindak sekarang untuk melindungi mata pencaharian dan kehidupan,” kata FOA
Dengan pertanian menyumbang hingga 60% dari pendapatan nasional Somalia, 80% dari lapangan kerja, dan 90% dari ekspornya, sangat penting bahwa upaya yang terkait dengan sektor ini dilihat sebagai bagian dari respon kemanusiaan garis depan.
Lebih dari 900.000 orang di Somalia, sebagian besar tinggal di daerah pedesaan, telah pindah ke kamp-kamp pengungsi internal sejak Januari 2021 karena kekeringan dan kurangnya dukungan mata pencaharian.
Menurut Dana Anak PBB, lebih dari 500 anak meninggal di Somalia sejak Januari karena kekurangan gizi terkait kekeringan.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Lebih dari 7 juta orang Somalia telah terkena dampak kekeringan, menurut PBB. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20